“Surat itu adalah upaya untuk mendiskreditkan SMI. Itu harus dianggap sebagai bagian dari realitas politik,” ujar Ketua Umum Partai SRI Damianus Taufan kepada wartawan dalam konferensi pers di kantor Partai SRI, Jumat (30/3).
Taufan mengatakan, upaya pelengseran Sri Mulyani tersebut dipastikan untuk mengganggu langkah mantan menteri keuangan ini di Pemilu 2014. “Kita sadar ada gangguan. Sejak dari pembentukan banyak gangguan. Tidak seperti parpol lain. Bisa jadi karena partai SRI merupakan partai yang akan mengusung Sri Mulyani untuk menjadi calon presiden,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua Bidang Politik Partai SRI Rocky Gerung menilai, upaya politisi PDIP yang mengirimkan surat ke Bank Dunia agar memecat Sri Mulyani dari jabatan direktur eksekutif merupakan upaya politik yang tidak cerdas. Selain langkah tersebut tidak memiliki dasar, PDIP bukan merupakan pemilik saham Bank Dunia. “Jadi apa urusannya dia meminta World Bank memecat Sri Mulyani,” tambahnya.
Menanggapi tudingan tersebut, politisi Senior PDIP Pramono Anung menegaskan perwakilan "moncong putih" di AS yang meminta pemecatan SMI dari Bank Dunia tidak ada sangkut pautnya dengan PDIP. Pramono menyatakan hal tersebut murni pribadi, bukan atas nama partai. “Yang pertama itu tidak ada sangkut pautnya dengan partai, itu sifatnya pribadi,” kata Pramono di Gedung DPR, Senayan. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sutan Bathoegana Ikut Maju, Diprediksi Tak Laku
Redaktur : Tim Redaksi