jpnn.com - SURABAYA – Ada kericuhan kecil di sekitar eks lokalisasi Dolly-Jarak Jumat siang (25/7). Petugas Satpol PP Surabaya yang akan memasang plang dihalang-halangi sekelompok orang yang selama ini menolak penutupan lokalisasi di Kelurahan Putat Jaya tersebut.
Pemasangan plang bertulisan Kelurahan Putat Jaya bebas prostitusi atau lokalisasi itu merupakan bagian dari rencana berkelanjutan pemkot untuk menutup eks lokalisasi Dolly-Jarak. Pemkot telah memberikan berbagai pelatihan kepada warga terdampak. Tetapi, mereka yang selama ini masih menolak juga diberi kesempatan bergabung untuk alih profesi.
BACA JUGA: Saling Injak Demi Dapatkan Rp 20 Ribu
Nah, mereka yang belum ingin beralih profesi tidak mendukung pemasangan plang di Jalan Jarak. Mereka dengan nada kasar membentak petugas yang bakal memasang plang tersebut. Bahkan, truk milik dinas pekerjaan umum, bina marga, dan pematusan (DPUBMP) yang membawa tiga plang itu digoyang-goyang. Untungnya, aksi tersebut tidak sampai berujung anarkistis.
Bukan hanya itu, pekerja yang akan mengebor aspal untuk lokasi menancapkan besi tiang plang tersebut juga dihardik dengan nada kasar. ’’Opo-opoan iki. Ndang cabut mesin bor iku. Ayoo muleho (apa-apaan ini, cabut mesin bor itu dan segera pulang),’’ ujar salah seorang pemrotes.
BACA JUGA: Kadishub Tikam Ban Mobil Pelat Kuning
Pekerja pun mengalah karena tidak ingin terjadi bentrokan. Personel Garnisum Tetap III/Surabaya hanya melihat dan mengawasi protes tersebut.
Protes kelompok penentang penutupan lokalisasi itu berlanjut di halaman kantor Kelurahan Putat Jaya. Mereka berteriak-teriak mencari Lurah Putat Jaya Bambang Hartono. Tidak berselang lama, Bambang datang dengan menaiki sepeda motor. Dia langsung menemui para pendemo tersebut. ’’Ini sudah menjadi kebijakan dan program pemkot. Kalau mau protes, silakan ke Balai Kota saja,’’ tuturnya.
BACA JUGA: Makanan Berbahaya Beredar di Mal
Pernyataan itu memang sempat membuat situasi panas. Bahkan, terjadi adu mulut antara lurah dan pemrotes pemasangan plang tersebut. Mereka bertanya soal tidak adanya pemberitahuan lebih dulu kepada pengurus kampung. ’’Ya kan memasangnya di jalan umum. Itu milik bersama,’’ jelas Bambang. (jun/laz/end/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabrakan dengan Motor, Bus Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi