Seorang pria dan wanita paruh baya dimintai keterangan oleh polisi terkait dugaan peran mereka dalam penggunaan pesawat nirawak di Bandara Gatwick, London yang menciptakan kekacauan bagi para pelancong internasional.
Seorang pria berusia 47 tahun dan wanita berusia 54 tahun itu, ditangkap di sebuah rumah di Crawley, sekitar delapan kilometer dari bandara Gatwick, pada Jumat (20/12/2018) malam waktu setempat.
BACA JUGA: Daging Ham Ditarik Dari Peredaran Karena Dugaan Kontaminasi Bakteri Listeria
Polisi menggeledah rumah tersebut sebelum menahan pasangan itu.
Pihak berwenang belum mengkonfirmasi apakah tuduhan telah diajukan terhadap para tersangka dan Inspektur Kepolisian Kota Sussex, Inggris, James Collis mengatakan penyelidikan terhadap "kejahatan penggunaan drone" terus dilakukan.
BACA JUGA: Perempuan Milenial Indonesia Makin Bersemangat Terbangkan Pesawat
"Setiap jalur penyelidikan akan tetap terbuka bagi kami sampai kami yakin bahwa kami telah mengurangi ancaman lebih lanjut terhadap keselamatan penumpang," katanya.
"Investigasi kami masih berlangsung, demikian juga aktivitas kami di bandara terus berusaha membangun ketahanan untuk mendeteksi dan mengurangi serangan lebih lanjut dari pengoperasian drone, dengan mengerahkan berbagai taktik."
BACA JUGA: Australia Diperkirakan Tak Penuhi Target Pengurangan Emisi
Photo: otoritas bandara Gatwick langsung menghentikan operasional Bandara setelah melihat penampakan drone di sekitar bandara pada Kamis (20/12/2018), bandara Gatwick dibuka kembali pada Jum/at 921/12/2018).
Pihak berwenang belum memastikan apakah menurut mereka pasangan tersebut bertindak sendiri atau sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar.
Motif mereka melakukan 'kejahatan' pengoperasian drone ini belum ditetapkan, tetapi para pejabat mengatakan tidak ada indikasi aktivitas itu "terkait teror".
Polisi belum secara resmi mengidentifikasi para tersangka.
Meskipun ada penangkapan, militer tetap terlibat dalam operasi untuk mengembalikan bandara ke keadaan normal.
Para pejabat di bandara tersibuk kedua di Inggris itu dipaksa untuk menghentikan operasional bandara dan menangguhkan seluruh jadwal penerbangan dari dan menuju ke bandara mereka pada hari Rabu, Kamis dan Jumat setelah dua buah pesawat tanpa awak terlihat melayang di atas lapangan terbang tersebut.
Kedua drone tersebut terus muncul kembali, dalam apa yang disebut pejabat sebagai upaya yang disengaja untuk mengganggu perjalanan udara. Photo: Penumpang yang terdampar tidak bisa berbuat banyak kecuali menunggu sampai otoritas bandara membuka kembali landasan.
(AP: Tim Irlandia)
Operasional bandara Gatwick terhenti sama sekali selama periode perjalanan tersibuk tahun ini, dan menyebabkan efek riak terhadap industri perjalanan udara internasional.
Bandara itu secara efektif ditutup selama 36 jam, dan kepolisian dan personel militer ditempatkan di Gatwick untuk mencari operator drone tersebut.
Insiden ini membuat ribuan penumpang terjebak di terminal, dan banyak yang terpaksa tidur di bandara sambil menunggu gangguan ini berakhir.
Penerbangan ditangguhkan lagi pada hari Jumat (21/12/2018), kali ini untuk berlaku lebih dari satu jam, menyusul penampakan drone lain.
Penundaan, pembatalan dan pengalihan ini menciptakan kekacauan bagi penumpang yang bepergian menjelang liburan Natal.
Bandara itu terganggu oleh antrean panjang dan penundaan penerbangan pada hari Sabtu (22/12/2018), tetapi tidak ada penampakan drone baru setelah penangkapan pada Jumat malam.
Seorang juru bicara Gatwick mengatakan "segalanya berjalan ke arah yang benar" dan harus kembali normal pada akhir pekan.
Bandara berharap untuk menjalankan 757 penerbangan, melayani hanya di bawah 125.000 penumpang, pada hari Sabtu.
ABC / AP
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balon Udara Dengan Tiga Pasang Kekasih Tersangkut di Pohon Melbourne