jpnn.com - Penurunan gairah pasar otomotif Cina, memaksa Jaguar Land Rover bakal memangkas sekitar 10 persen tenaga kerjanya.
BBC melaporkan, pabrikan berbasis di Coventry, Inggris itu akan memangkas sekitar 4.500 dari 42.500 pekerja mereka.
BACA JUGA: Jaguar Land Rover Merugi, Tata Motors Ambil Sikap
Penurunan pasar otomotif Cina membuat penjualan Jaguar Land Rover di pasar global jatuh tahun lalu, yakni kurang dari 600.000 kendaraan.
Di pasar Inggris, Jaguar Land Rover mengalami penurunan penjualan hampir enam persen pada 2018, dengan kurang dari 78.000 kendaraan. Pangsa pasar JLR juga turun sedikit, merosot ke 3,25 persen.
BACA JUGA: Cara Unik Pengenalan Range Rover Evoque Terbaru
Padahal, Jaguar Land Rover baru saja melakukan pembukaan pabrik di Cina dan Slovakia, lansir Reuters. Saat ini, JLR juga tengah merencanakan pemangkasan biaya produksi. Namun, perusahaan telah banyak berinvestasi dalam produksi mesin diesel.
"Kami mengambil tindakan tegas untuk membantu memberikan pertumbuhan jangka panjang, dalam menghadapi berbagai gangguan geopolitik dan peraturan serta tantangan teknologi yang dihadapi industri otomotif," kata Kepala Eksekutif JLR Ralph Speth kepada Reuters.
BACA JUGA: Pilihan Sistem Hiburan Modern untuk Mobil Klasik
“Kita harus bekerja untuk menciptakan produktivitas yang lebih tinggi dan efisiensi yang lebih tinggi untuk menjadi lebih kompetitif,” tandas dia. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaguar Land Rover Kembangkan Virtual Eyes untuk Mobil Otonom
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha