Pasar Ekspor Dongkrak Massa

Senin, 02 April 2012 – 14:51 WIB
JAKARTA - Emiten ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), mencatat penjualan Rp 2,86 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 43 persen dibanding  periode sama 2010 di kisaran Rp 2 triliun. Penjualan ekspor menyuplai  75 persen atas apresiasi dari total penjualan. ”Pasar ekspor  berkontribusi 25 persen,” tukas Pieter Tanuri, Direktur Utama,  Multistrada, di Jakarta.

Pieter menyebut pangsa pasar ekspor perseroan berada di kawasan Eropa  dan Amerika dengan komposisi masing-masing 19 persen. Disusul kemudian  Asia Pasifik 17 persen dan Timur Tengah (Timteng) 13 persen. Perseroan  mengklaim akan terus mengamati peluang pasar ekspor baru di Afrika dan  Cina. ”Fokus penjualan pasar domestik terus digenjot dengan peluang  besar terus tumbuh di pasar ekspor,” imbuhnya.

Pasar ekspor perseroan tumbuh exponential dalam 5 tahun terakhir,  dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 32 persen. Pada 2007  penjualan export perseroan tercatat hanya Rp 719 miliar, kemudian pada  2008 tumbuh menjadi Rp 1,02 triliun, 2009 Rp 1,31 triliun, 2010 Rp  1,47 triliun dan pada 2011 meroket ke level Rp 2,16 Triliun. Kondisi  itu terjadi menyusul pengakuan pasar ekspor terhadap kualitas produk  perseroan. ”Produk ban kami sesuai standar Sertifikasi Ban  Internasional yang berlaku di Eropa, Amerika Serikat, Middle East dan  beberapa negara lain,” ulas Pieter.

Laba kotor juga tumbuh sebesar 22 persen menjadi Rp 532 miliar  dibanding edisi sama di level Rp 435.71 miliar. Laba usaha meningkat  20 persen menjadi Rp 282 miliar tinimbang periode sama di posisi Rp  234.36 Miliar. Sedangkan laba bersih tercatat Rp 142,74 miliar.  Manajemen terus melakukan ekspansi. Tercatat dalam dua tahun terakhir  telah menyelesaikan proyek ekspansi dengan nilai investasi sekitar USD  185 juta. Dengan ekspansi itu, perseroan telah menaikkan kapasitas  produksi ban mobil dari 17.500 unit per hari pada 2009 menjadi 28.500  unit per hari pada 2011 atau tumbuh sebesar 62 persen. Ekspansi juga  mendorong kapasitas produksi ban motor dari 8.000 unit per hari  meningkat 100 persen menjadi 16.000 unit per hari.
 
Guna mengamankan ketersediaan bahan baku utama yakni karet, perseroan  melakukan diversifikasi vertikal dengan mengakuisisi perkebunan karet.  Saat ini perseroan telah menguasai lahan HTI seluas 33 ribu hektar  lahan perkebunan di Kalimantan melalui anak usaha, Multistrada Agro.  (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabe Naik Seret Inflasi Maret

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler