jpnn.com, BULELENG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng mencatat kenaikan kasus tertinggi dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Dalam sehari, GTPP mencatat ada tambahan 16 kasus positif Covid-19. Dari 16 kasus positif Covid-19 itu, sebanyak 14 kasus di antaranya menjangkiti para pedagang di Pasar Desa Bondalem.
BACA JUGA: Di Kota Bogor Kasus Positif Corona Terus Bertambah
Melihat fakta itu, Pemkab Buleleng mengambil kebijakan melakukan karantina wilayah alias lockdown di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.
Kebijakan lockdown diambil, setelah belasan warga di desa tersebut dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Kepastian itu didapat, setelah Pemkab Buleleng menerima hasil swab pada Sabtu (2/5) malam.
BACA JUGA: Semoga Kelak Corona Berguna Bagi Agama, Bangsa dan Negara
Hasil swab itu berasal dari para pedagang yang sempat dinyatakan positif ketika jalani rapid test pada Jumat (1/5) lalu.
Mereka diduga terjangkit dari PDP-13 dan PDP-18, dua orang pedagang yang sempat beraktifitas di Pasar Desa Bondalem.
BACA JUGA: Soal 500 TKA China, Serikat Pekerja Desak Jokowi Pecat Menteri Tenaga Kerja
Seorang lainnya merupakan anak dari PDP-18. PDP-18 sendiri kini masih menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas. Anak dari PDP-18 diidentifikasi sebagai PDP-24.
Sedangkan seorang lainnya merupakan pekerja migran asal Kecamatan Buleleng yang sempat melakukan perjalanan dari Miami, Amerika Serikat.
Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, seluruh pasien yang diidentifikasi itu ditempatkan di dua fasilitas berbeda.
Yakni di RS Pratama Giri Emas, serta di Paviliun Mahottama RSUD Buleleng. Suyasa menyebut ada dua orang warga Bondalem yang kini dirawat di Paviliun Mahottama RSUD Buleleng.
“Kondisinya berbeda-beda. Ada yang hasil swabnya positif, tapi secara klinis sangat sehat. Ada yang sakit karena usia. Jadi kondisinya sudah dipertimbangkan oleh tim medis,” katanya.
Suyasa menyatakan, saat ini tim medis masih fokus melakukan tracing terhadap kasus Covid-19 yang terjadi di klaster Pasar Desa Bondalem.
Hingga Minggu sore (3/5), baru ada 128 orang yang ditemukan. Mereka rencananya akan menjalani rapid test hari ini (4/5).
“Kalau nanti yang 128 orang ini rapid test-nya ada yang positif, maka akan dikarantina di sekolah yang ada di Desa Bondalem. Nanti dilanjutkan dengan pengambilan swab. Kalau swab positif, akan dibawa ke RS Pratama Giri Emas. Kalau dua kali negatif, dipulangkan ke rumahnya,” tegas Suyasa.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana kemarin langsung mendatangani surat penetapan karantina wilayah alias lockdown, khusus di Desa Bondalem.
Karantina itu secara formal dimulai sejak kemarin (3/5). Namun diperkirakan baru efektif berlaku pada hari ini (4/5).
Sebab sore kemarin, aparat desa, satgas, dan relawan di Desa Bondalem baru mulai melakukan sosialisasi pada warga.
Agus Suradnyana mengatakan, kebijakan itu diambil setelah terjadi lonjakan kasus di Desa Bondalem. Terutama yang berkaitan dengan klaster Pasar Desa Bondalem. (rb/eps/mus/JPR)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti