Penemuan korban jiwa, ketika sejumlah petugas Pemadam Kebakaran ( Damkar ) Kota Palu, mulai melakukan penyisiran disekitar lokasi, yang apinya sudah berhasil dipadamkan. Secara tiba jenazah korban terlihat. Jenazah ini ditemukan balik puing-puing, sisa kebakaran. Untuk lebih memastikan bahwa yang ditemukan adalah jasad manusia, dibantu dengan mesin pemadam, yang diduga jasad kembali disemprot menggunakan air sampai bentuk rangkanya terlihat.
Kondisi fisik jenazah, nyasris sudah tidak bisa dikenali lagi. Karena sudah hangus terbakar. Dari kelima jenazah tersebut, beberapa bagian tubuhnya sudah tidak utuh lagi. Bagian terkorak kepala beberapa jenazah juga sudah hancur. Apalagi, bagian kaki. Tulang kaki korban sudah menjadi debu. Tidak hanya itu saja, potongan-potongan tulang belulang, nampak terlihat berhamburan. Sebagian besar yang tersisa, hanyalah bagian badan saja.
Awalnya, petugas pemadam kebakaran bersama aparat kepolisian, yang juga dibantu anggota TNI, hanya menemukan empat jenazah. Tidak lama kemudian, satu lagi korban berhasil ditemukan. Berada didekat tembok rumah warga, dilokasi kebakaran.
Namun, kondisinya begitu memprihatinkan. Yang tersisa hanyalah potongan tubuhnya. Setelah memastiskan lima jenazah ini petugas langsung mensterilkan lokasi, dengan memasang police line. Parahnya, meskipun sudah dipasang police line, masih ada saja warga yang penasaran ingin melihat kondisi jenazah. Akibatnya, petugas kepolisian sempat dibuat repot. Akibatnya, petugas sempat mendorong masyarakat agar tidak masuk ke area yang sudah dipasangi police line.
Tidak lama setelah mensterilkan lokasi, petugas kepolisian mendatangkan satu unit mobil ambulance RS Bahayangkara, untuk seluruh mengevakuasi korban. Sebelum diangkut ke- dalam mobil ambulance, sempat dilakukan identifikasi terhadap para korban. Tim identifikasi Polres Palu, sempat memasang nomor dilokasi penemuan, ke lima jenazah tersebut lalu menomori nya. Kemudian, seluruh korban yang dievakuasi menggunakan kantong jenazah ini, langsung dilarikan ke RS Bhayangkari, untuk proses selanjutnya.
Ketua RT 1/ RW 1, Kelurahan Tatura Utara, Udin Alwi, yang ditemui Radar Sulteng, nyaris tidak mengenali lagi lima orang korban tersebut. Ia hanya mengetahui, bahwa ke- lima korban tersebut penghuni kos, milik warga bernama Hi. Herman, yang menjadi sasaran si jago merah. “Saya tidak kenali lagi korbannya. Yang saya mereka ini tinggal di kos.”ujarnya
Dari data sementara yang berhasil dihimpun dilapangan, kelima korban masing-masing bernama Nurlin (17), Hilna (16), Titin (17), Diana (16), dan Zulkifli alias Aco (19). Berdasarkan informasi tersebut korban Titin, berasal dari Palolo, Kabupaten Sigi, ia bekerja di Mall Tatura. Sedangkan Diana, Hilna, Nurlin berasal dari Donggala. Sedangkan korban bernama Zulkifli alias Aco, belum diketahui pasti dari mana. Keempat korban perempuan tersebut diketahui, bekerja di Mall Tatura Palu. Sampai dengan sore kemarin, sejumlah keluarga korban berdatangan ke RS Bhayangkari. Bahkan, ada yang sempat terlihat histeris. (cr2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasokan Sembako Mulai Terhambat
Redaktur : Tim Redaksi