jpnn.com, JAKARTA - Nippon Paint melebarkan sayap ke bisnis cat aftermarket melalui produk automotive refinish (AR).
Country Director PT NP Auto Refinishes Indonesia (NPARI) Kuswantoro Pranabudi menyatakan, ekspansi dilakukan setelah melaksanakan riset pasar cat aftermarket selama dua tahun.
BACA JUGA: Mitsubishi Jadikan Iwan Fals Brand Ambassador
Nippon Paint bukan kali pertama menjajaki dunia otomotif.
Sebab, Nippon Paint telah lama menjadi cat bawaan pabrik (original equipment manufacturers) produsen otomotif Jepang.
BACA JUGA: Mazda Luncurkan 5 Produk Baru, Harga Mulai Rp 400 Juta
’’Namun, kali ini kami fokus bermain di market otomotif dengan membawa hampir semua portofolio produk global yang berkaitan dengan automotive refinish,’’ tambahnya.
Sementara itu, Senior Vice President NP Auto Refinishes Asia Pacific Sharad Malhotra menilai, pasar Asia sangat menjanjikan.
BACA JUGA: Rizal Sungkar Naik Podium IXOR 2017 Putaran Pertama
’’Selama dua tahun terakhir kami mulai gencar ekspansi ke Australia dan Asia. Khusus untuk Indonesia, kurang lebih ada urutan kelima sebagai market yang paling potensial,’’ tuturnya.
Jika melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pertumbuhan otomotif di Indonesia meningkat dari 1,01 juta unit pada 2015 menjadi 1,06 juta pada 2016.
Gaikindo juga memprediksi bahwa otomotif akan tumbuh menjadi sekitar 1,1 unit pada 2017.
Sementara itu, Kementerian Perindustrian mematok tinggi jumlah produksi kendaraan bermotor di Indonesia, yakni 2,5 juta unit pada 2020.
Tren tersebut dibaca Nippon Paint sebagai peluang untuk mengembangkan pasar.
’’Bisa diperkirakan dengan jumlah sedemikian banyak populasi otomotif, katakanlah 30 persen di antaranya mengalami defect atau kerusakan,’’ ucap Kuswantoro.
NPARI akan bermain di semua segmen otomotif, mulai dari kelas passenger di low, medium, dan premium sampai niaga dan karoseri.
’’Kami juga akan memfokuskan pemasaran tak hanya di diler, tapi juga bengkel-bengkel aftermarket dan bengkel cat,’’ paparnya.
NPARI juga turun di bidang instalasi karena konsumen komponen otomotif aftermarket memiliki tuntutan yang tinggi terhadap kualitas pengerjaan.
’’Kami sedang membangun training center untuk melatih painter-painter supaya saat produk kami beredar di market kualitas pelayanannya juga meningkat,’’ ungkapnya.
NPARI mencatatkan pertumbuhan demand yang cukup signifikan.
Pada 2015 ke 2016 pertumbuhan permintaan meningkat 20 persen.
Bahkan, pada dua bulan pertama 2017, permintaan naik seratus persen dibandingkan periode yang sama. ’’Ini pertanda yang bagus,’’ paparnya. (agf/c15/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mitsubishi Bidik Separuh Pasar Kendaraan Niaga
Redaktur & Reporter : Ragil