jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Thomas Djiwandono dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (18/7) sore.
Penunjukan Thomas sebagai pendamping Menteri Keuangan Sri Mulyani itu disebut bertujuan memperlancar proses transisi dari pemerintahan Jokowi ke pemerintahan Prabowo Subianto sebagai presiden RI terpilih periode 2024-2029.
BACA JUGA: Hari Ini Presiden Jokowi Melantik 3 Wakil Menteri
Pelantikan Thomas Djiwandono sebagai Wamenkeu mendapatkan sambutan positif dari pasar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melonjak signifikan setelah sebelumnya turun dalam tiga hari beruntun sejak awal pekan.
BACA JUGA: Relawan Pos Gibran Usulkan Implementasi Hilirisasi Digital untuk Prabowo-Gibran
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (18/7), IHSG melonjak 72,86 poin atau setara 1,01 persen ke level 7.297,07 hingga pukul 10.36.
IHSG pada awalnya dibuka stagnan di level 7.224,22 dan sempat bergerak melemah ke level 7.220,09.
Namun, IHSG segera menguat hingga sempat menyentuh level tertinggi di 7.299,47.
Adapun tercatat sebanyak 284 saham naik, 217 saham turun, dan 256 saham stagnan.
Thomas Djiwandono bukanlah sosok asing di dunia politik.
Pria yang akrab dipanggil Tommy itu tercatat sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra.
Dia telah memberikan beragam kontribusi positif dan prestasi bagi partai, di mana salah satunya mengantarkan Partai Gerindra sebagai partai politik dengan laporan keuangan yang paling transparan.
Selain itu, Partai Gerindra juga mendapatkan penghargaan dari Transparency International Indonesia dan Indonesia Corruption Watch.
Pada 2023, Partai Gerindra kembali menerima penghargaan dari Komisi Informasi Pusat (KIP) dalam kategori Badan Publik dengan kualifikasi paling informatif terbaik.
Capaian tersebut sejalan dengan komitmen Prabowo Subianto terkait kebijakan publik, di mana ia berharap adanya keterbukaan pengelolaan keuangan Partai Gerindra, bahkan sejak partai ini didirikan.
Dari segi katar belakang pendidikan, Tommy pernah mengenyam pendidikan sarjana di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat untuk bidang sejarah.
Tommy kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang master dengan mengambil jurusan International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.
Sebelum bergelut di dunia politik, karier profesional Tommy juga beragam.
Dia pernah bekerja sebagai analis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong dan Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis. (mcr10/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Elvi Robiatul