Pasar Mobil Bekas Menurun di Tengah Pandemi

Rabu, 29 April 2020 – 05:36 WIB
Ilustrasi deretan mobil bekas. Foto: Dedi Sofian/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Memasuki pekan pertama Ramadan, harga jual mobil bekas di wilayah Jakarta mengalami penurunan.

Selain berkurangnya jumlah unit yang terjual, pedagang mobil bekas juga harus menyikapi penurunan harga jual produk karena minimnya peminat selama masa pandemi ini.

BACA JUGA: Enam Mobil Militer Bekas Perang Ini Dilelang, Tertarik

"Harga kendaraan sekarang pada turun, dan turunnya juga lumayan drastis," ungkap Pemilik Handy Autos yang berlokasi di Blok M Sqaure, saat dihubungi Antara, Selasa (28/4).

Handy mencontohkan, harga Toyota Altis tahun 2007-2010 yang biasanya masih Rp 100 jutaan, kini hanya Rp 70 juta.

BACA JUGA: Intip Performa Wuling di Pasar Mobil Bekas Indonesia

"Kemarin saya beli Altis 2010 cuma Rp70 juta dengan kondisi mobil yang prima dan lengkap surat menyurat, biasanya itu bisa sampai Rp 100 juta," ucap dia.

Honda Civic tahun 2010 yang semula sekira Rp 150 jutaan, kini juga bisa ditemukan dengan harga Rp 110-Rp 130 juta.

BACA JUGA: Mobil Sport Bekas Tabrakan Ini Dijual dengan Harga Fantastis

Dari segmen mobil tujuh penumpang, Toyota Avanza tipe G manual yang sebelumnya sekira Rp125 juta kini bisa ditemui dengan harga Rp115 jutaan. Sedangkan tipe Avanza E tahun yang sama, sudah ada yang di bawah Rp100 jutaan.

Handy mengatakan, tidak hanya mobil bekas yang terdampak. Penjualan mobil baru juga ditantang dengan sepinya pembeli sehingga banyak diler yang menyuguhkan diskon untuk mobil baru.

"Apalagi mobil baru sekarang obral diskon," kata dia.

Lain halnya dengan Gilang Budiman, pemilik showroom KPSBimmer Blok M Mall Jakarta Selatan. Ia mengatakan kendaraan harga di bawah Rp 100 juta masih memiliki pasar yang cukup baik.

"Kalau showroom lain, yang laku mobil-mobil jenis MPV dan mobil-mobil harga Rp 100 jutaan," kata Gilang Budiman.

Ia menjelaskan Toyota Innova tahun 2008 ke bawah dengan harga Rp 100 jutaan merupakan produk yang cukup banyak dicari hingga kini.

Namun, khusus di segmen mobil Eropa berlabel bekas, ia mengatakan terjadi penurunan yang cukup signifikan. Dari 12 unit mobil terjual selama sebulan menjadi hanya 2-3 unit saja.

"Kalau sekarang sih, palingan 2-3 saja," ungkap dia.

Khusus untuk merek BMW, ia mengatakan bahwa seri-3 dan seri-5 merupakan model primadona yang masih banyak dicari kendati dari tahun lawas.

"Kalau BMW yang paling banyak di cari itu seri-3 dan juga seri-5," kata dia.

Kendati dalam masa sulit, Gilang memastikan bahwa gerai mobil bekasnya tetap menaati peraturan pemerintah tentang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga ia menjual mobil secara online. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler