Pasca Insiden, Operator Perjalanan Kereta Diperiksa

Senin, 20 Februari 2012 – 11:56 WIB

PALEMBANG- Kecelakaan maut yang terjadi antara kereta api babaranjang BBR 36 jurusan Tarahan (Lampung) - Tanjung Enim sebanyak 44 gerbong dengan KA Suka Cinta (SCT) 2 jurusan Lahat-Kertapati sebanyak 16 gerbong sekitar pukul 05.50 WIB di KM 336 Stasiun Penimur-Niru menewaskan empat orang yang merupakan masinis dan asisten kedua kereta tersebut.

Dari informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, sebelum kejadian berlangsung kedua kereta awalnya berjalan di jalur yang berbeda, namun pas di persimpangan Stasiun Penimur-Niru kedua kereta bertemu dan terjadilah tabrakan maut tersebut. "Awal perjalan kereta dalam kondisi jalur masing-masing, namun pas di dekat lokasi kejadian kereta masuk ke jalur yang sama dari arah berlawanan, dan kecelakaan tidak bisa dihindarkan," ujar Manager Humasda PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III, Jaka Jarkasih saat dihubungi melalui ponselnya, kemarin (19/2) sore.

Masih kata Jaka, keempat korban yang tewas masing-masing Jaswir (47) masinis KA BBR 36 dan asisten masinis Ranggi (21). Serta masinis KA SCT 2, Sunaidi (44) dan asisten masinis, Tajidin (25). "Semua korban saat ini di bawa ke RS Bunda Prabumulih. Yang jelas kejadian ini masih dalam penyidikan tim safe and healthy (SHE) PT KAI," lanjutnya.

Terkait penyebab kecelakaan, diakui Jaka murni karena tabrakan antar lokomotif kedua kereta dari arah berlawanan di jalur padat yaitu Prabumulih-Muara Enim. "Kita saat ini menyerahkan sepenuhnya penyidikan ke pihak berwenang, yang jelas semua operator terkait perjalanan kereta mulai operator yang ada di stasiun maupun pemantau perjalanan kereta api (PK 2) sedang dimintai keterangan," terangnya.

Namun demikian, untuk mengetahui hasil penyidikan dari SHE dijelaskannya membutuhkan sekitar 1 (satu) bulan, tapi saat ini proses sedang dan terus dilakukan terutama gerbong yang masih ada di jalur kereta. "Hasil finalnya sekitar 1 bulan, yang jelas kita percepat proses evakuasi gerbong yang tersisa di badan rel. sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas kereta," bebernya.

Meski begitu, diakuinya selama proses evakuasi yang direncanakan selesai pukul 01.00 WIB dinihari, sedikitnya dua kereta penumpang tujuan Kertapati-Lubuk Linggau maupun sebaliknya jadwal keberangkatannya di batalkan. "Penumpang kereta tujuan Kertapati-Tanjung Karang atau sebaliknya tidak ada kendala dan bisa diberangkatkan," tegasnya.

Hanya saja bagi penumpang yang telah terlanjur membeli tiket, menurutnya pihak PT KAI akan mengembalikan uang pembelian tiket sebesar 100 persen dari harga tiket. "Kita tidak pelanggan kecewa, sehingga harga tiket kita ganti 100 persen. baik kereta kelas ekonomi, bisnis maupun eksekutif. Dan loket pembelian tiket tujuan Kertapati-Lubuk Linggau dipasang infomrasi dan sosialisasi pembatalan tersebut," ulasnya.

Menurutnya, jalur kereta api tersebut akan kembali normal dan kembali bisa digunakan setelah proses evakuasi gerbong kereta selesai dilaksanakan. "Target kita besok (hari ini,red) semua kereta sudah bisa melintas. Apalagi jalur tersebut termasuk jalur padat yang banyak dilalui KA Babaranjang dan KA Penumpang dari arah palembang-Lubuk Linggau," pungkasnya. (afi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalteng Awasi Realisasi Plasma Kebun Sawit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler