Pasca terguling dari kursi Perdana Menteri Australia oleh rival lamanya Malcolm Turnbull, Tony Abbott tampaknya akan tetap berkiprah di parlemen federal. Kemungkinan besar Abbott akan menempati posisi sebagai perwakilan pemerintah di parlemen atau backbencher.Informasi yang didapatkan ABC menyebutkan mantan orang nomor satu di Australia ini tidak ingin memicu pemilu sela diwilayah pemilihannya di Sydney udah daerah pemilihan Warringah. Sejak kehilangan posisi sebagai PM pada Senin malam (14/9) lalu, Abbott memang belum pernah terlihat di gedung parlemen federal. Sebaliknya, Abbott sibuk menerima telepon dari berbagai mitranya sesama pemimpin negara lain termasuk Presiden AS, Barack Obama, PM Selandia Baru, John Key dan Pm Inggris, David Cameron. "Saya berniat tetap berkiprah di parlemen,” kata Abbott. "Ini memang pekan yang hiruk pikuk dan saya saat ini ingin menghabiskan waktu bersama keluarga terlebih dahulu untuk memikirkan langkah selanjutnya,’ Dalam pemungutan suara internal di Partai Liberal Senin malam, Tony Abbott kalah dari penantangnya Malcolm Turnbull dengan perolehan suara 54:44. Sekitar 12 jam setelah lengser dari jabarannya, Tony Abbott akhirnya memberikan keterangan pers pada Selasa (15/9/2015) siang. Ketika itu Abbott berjanji "tidak akan merusak pemerintahan" sebagai tindakan balasan. Sementara itu, sejumlah loyalis Abbott memilih bergabung dan mendukung pemerintahan yang baru. Seperti misalnya Menteri Perdagangan, Andrew Robb, yang meski memilih Abbott dalam voting kemarin namun menyatakan dirinya bisa bekerja sama dengan Perdana Menteri yang baru.
PM Turnbull menurut rencana akan mengumumkan susunan cabinet barunya pada Seninn mendatang dan sejumlah tokoh diperkirakan akan tersingkir.
BACA JUGA: Belanja Musik Warga Australia ke-6 Terbesar di Dunia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malcolm Turnbull Diharapkan Bisa Perbaiki Hubungan Australia-Indonesia