jpnn.com, JAKARTA - Data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) pada Jumat (2/8), pukul 22.10 WIB mencatat sejumlah kerusakan pascagempa 6,9 SR di Pandeglang, Banten.
Menurut Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, sedikitnya 7 rumah rusak berat, 3 rusak sedang dan 5 lainnya rusak ringan. Data rumah rusak berat teridentifikasi di wilayah Kabupaten Cianjur dan Bandung Barat, Jawa Barat.
BACA JUGA: Jakarta Digoyang Gempa, Mulan Jameela dan Andien Ajak Berdoa
Kerusakan rumah sebanyak lima unit rusak berat di Desa Neglasari dan 1 unit di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Rumah rusak berat lain tercatat 1 unit di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat.
"Selain itu kerusakan di kabupaten ini juga terjadi di Kecamatan Cipatat dan Cililin. Satu rumah rusak ringan di Desa Cirawa Mekar Kecamatan Cipatat, sedangkan empat lainnya di Kecamatan Cililin," ucap Agus.
BACA JUGA: Panik Gempa, Krisdayanti Nekat Turun dari Lantai 11
Sementara itu, dua unit rumah mengalami rusak ringan dan rusak sedang di Kabupaten Sukabumi. Kerusakan juga terjadi pada bangunan Majelis Ta’lim di Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, dengan kategori rusak ringan.
"Di Kota Bogor, BPBD setempat melaporkan satu unit rumah mengalami retak-retak," tukasnya.
BACA JUGA: Kursi Wakil Ketua KPK Laode M Syarif Bergoyang
BACA JUGA: Gempa 7,4 SR Guncang Banten, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami
Berdasarkan pantauan Pusdalops BNPB, sejumlah 1.000 warga mengungsi di halaman Kantor Gubernur Provinsi Lampung. sebanyak 50 lainnya di Kabupaten Lampung Selatan mengungsi di EX Hotel Lima Enam.
Gempa bumi bermagnitudo 6,9, yang sebelumnya dirilis bermagnitudo 7,4 ini dirasakan dengan durasi berbeda di beberapa wilayah. Warga di Kabupaten Pandeglang merasakan getaran 5 – 10 detik. Warga panik dan keluar rumah; sebagian mereka mengungsi ke dataran yang tinggi.
"Warga di Kabupaten Lampung Selatan merasakan gempa 1 – 5 detik. Mereka juga panik namun tetap waspada. Sedangkan warga Sukabumi, mereka merasakan getaran lebih lama yaitu 15 – 20 detik. Masyarakat terpantau panik dan keluar rumah," terang Agus.
Demikian juga dengan warga Kabupaten Cianjur yang juga merasakan getaran sekitar 20 detik. Durasi pendek dirasakan warga Kabupaten Bandung dan Bandung Barat dengan waktu 5 – 7 detik, sedangkan Kota Bogor 15 – 25 detik.
Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa diakhiri pada pukul 21.35 WIB. Gempa magnitudo 6.9 ini terjadi pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BMKG: Peringatan Dini Tsunami Telah Berakhir
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam