jpnn.com - JAKARTA - Fraksi Partai Demokrat (FPD) memutuskan walk out dari paripurna DPR dengan agenda pengambilan keputusan atas RUU Pilkada, Jumat (26/9) dini hari. Aksi itu ternyata membuat kecewa Fraksi PDI Perjuangan yang sebelumnya merasa unggul karena dukungan FPD terhadap mekanisme pilkada langsung.
Namun, anggota FPD, Gede Pasek Suardika meminta FPDIP tak mempermasalahkan aksi walk out itu. Pasek justru mengingatkan bahwa walk out merupakan hal yang biasa dilakukan oleh Fraksi PDIP.
BACA JUGA: Sertifikasi dan Labelisasi Produk Halal ada di BNP2H
"Teman-teman PDIP tidak perlu mempermasalahkan Demokrat walk out, selama ini kan PDIP sering walkout juga," sindir Pasek yang menginterupsi paripurna.
Menurut Pasek, PD sebagai partai baru tentu wajar saja mencontoh partai yang lebih senior seperti PDI Perjuangan. "Sekarang PDIP juga bisa merasakan sakitnya ditinggal," lanjutnya.
BACA JUGA: Tawaran Ditolak Paripurna, Fraksi Partai Demokrat Walk Out
Meski FPD walk out, Pasek tetap bertahan di ruang sidang paripurna. Sejumlah anggota FPD lainnya seperti, Eddy Sadeli, Hary Witjaksana, Hayono Isman dan Ignatius Mulyono juga memilih sikap yang sama.
Menurut Pasek, dirinya tetap berada di ruang sidang lantaran tidak tahu mengenai rencana walk out FPD. "Kami tidak tahu karena kami tidak pernah berkoordinasi," tutupnya.
BACA JUGA: Jadi Pangdam Tanjungpura, Toto Prioritaskan Perbatasan dengan Malaysia
Seperti diberitakan sebelumnya, para anggota Fraksi Partai Demokrat memutuskan untuk meninggalkan sidang paripurna RUU pilkada. Mereka merasa kecewa karena usulan terkait pemilihan kepala daerah secara langsung dengan 10 syarat tambahan tidak diakomodir sidang.
Sikap Demokrat ini sempat memancing emosi para anggota Fraksi PDIP. Beberapa dari mereka melontarkan tudingan bahwa Demokrat sejak awal tidak pernah berniat mendukung mekanisme pilkada langsung.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Opsi Demokrat Diabaikan, Paripurna RUU Pilkada Ricuh
Redaktur : Tim Redaksi