jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan data pasien Covid-19, yang dirawat di rumah sakit sebanyak 23,86 persen, dari total kapasitas per Selasa (8/2) pukul 15.30 WIB.
Jumlah ini lebih rendah dari data Senin (7/2) lalu, yang mencapai 24,77 persen.
BACA JUGA: BCL dan Ariel NOAH Pakai Baju Senada, Robby Purba Meledek Begini, Cihui!
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi berharap kebijakan untuk merawat pasien sedang, berat, kritis, dan yang memiliki komorbiditas mampu meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan.
"Ini memberikan harapan, kita bisa terus meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan agar efektif menangani pasien bergejala sedang, berat, kritis, dan yang memiliki komorbiditas," kata Nadia, Selasa (8/2).
BACA JUGA: Doddy Sudrajat Blokir Nomor WhatsApp Ayah Bibi Andriansyah? Â
Dia mengatakan pemerintah memprediksi pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan, yang melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat bisa mengurangi hingga 70 persen beban rumah sakit.
Nadia mengungkapkan dari 58 pasien bergejala berat yang dirawat di rumah sakit vertikal Kemenkes, 60 persen di antaranya belum mendapat vaksinasi lengkap.
BACA JUGA: Menkes Sampaikan Kabar Baik Soal Kasus Omicron, Masyarakat jangan Panik, Simak
Kemudian, tercatat 356 pasien meninggal, 42 persen di antaranya diketahui memiliki komorbiditas.
Lebih rinci, Nadia mengatakan 44 persen dari korban meninggal adalah lansia dan 69 persen belum divaksinasi lengkap.
Untuk itu, dia menilai pelayanan di rumah sakit difokuskan untuk merawat pasien dengan kondisi yang paling membutuhkan sangat efektif.
"Harapannya, dengan makin banyak pasien kritis yang bisa ditangani dan terselamatkan maka rasio kematian akan bisa ditekan hingga seminimal mungkin," ujar Nadia.
Dia juga kembali mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis lengkap untuk menjaga imunitas tubuh.
"Vaksinasi memberikan manfaat besar untuk mencegah pasien dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang sampai berat," imbau Nadia.
Diketahui, gejala Omicron sebagian besar relatif lebih ringan dari gejala varian Delta sebelumnya.
Siti Nadia Tarmizi mengatakan diagnosa para ahli memperkirakan gejala ringan akibat varian Omicron disebabkan oleh vaksinasi di Indonesia sudah cukup tinggi. (mcr9/jpnn)
Redaktur : Yessy
Reporter : Dea Hardianingsih