Pasien Meninggal Saat Mengantre, RS Sanglah Ogah Lapor Polisi

Minggu, 14 Mei 2017 – 19:39 WIB
TKP: Lokasi kematian calon pasien di Poliklinik Bedah RS Sanglah, Denpasar. Foto: Radar Bali/JPG

jpnn.com, DENPASAR - Seorang lelaki calon pasien di Poliklinik Bedah RS Sanglah Denpasar pada Jumat lalu(12/5) tewas di ruang tunggu. Namun, penyebab pasti kematian pria yang diperkirakan berumur 40-an tahun itu masih belum diketahui.

Seorang saksi yang juga pasien Poliklinik Bedah RS Sanglah, Elyani menuturkan, korban saat ditemukan pada pukul 08.00 waktu Indonesia tengah (WITA) sudah dalam kondisi duduk terbujur kaku.

BACA JUGA: Artis Tato Internasional dan Lokal Pamer Skill di Bali Tattoo Expo 2017

“Saat itu saya dan pasien lainnya juga menunggu antrean di ruang tunggu Poliklinik Bedah RS Sanglah,” ujarnya.

Melihat kondisi itu, salah seorang co-ass yang sedang berjalan dan berada di lokasi kejadian langsung mengecek si calon pasien. Pasien itu langsung dibawa ke IGD.

BACA JUGA: Jangan Lewatkan Festival Tepi Sawah 2017 di Ubud Awal Juni

Ternyata hasil pemeriksaan medis menunjukkan tak ada denyut nadi di tubuh korban. Karenanya korban dinyatakan meninggal dunia saat menunggu antrean.

Petugas keamanan rumah sakit langsung memeriksa identitas korban. Ternyata korban membawa dompet berwarna putih yang berisi uang sejumlah Rp 50 ribu, kartu ATM, KTP atas nama I Wayan Denes dan kertas bertuliskan nomor-nomor ponsel.

BACA JUGA: APEC Perkuat Pengamanan Daerah Wisata dari Ancaman Teroris

Namun, insiden kematian itu tak langsung dilaporkan ke polisi. Pihak kepolisian baru mengetahui kejadian tersebut sekitar pukul 16.00.

“Secara prosedur, ketika pertama kali ditemukan meninggal, tak seorang pun dapat menyentuh jenazah sebelum polisi datang. Pihak rumah sakit harus melapor ke pihak kepolisian. Tapi, sayang kejadian ini baru dilaporkan sore harinya,” terang sumber di kepolisian.

Polisi mengecek identitas yang ditemukan di dompet korban. Yang mengagetkan, pemilik KTP atas nama Wayan Denes ternyata masih hidup.

Artinya, korban bukan Wayan Denes. Sebab, diketahui hidup dan menetap di Bangli. “Untuk sementara status korban masih Mr X,” beber petugas.

Kasubaghumas RS Sanglah Kadek Nariyantha mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap seorang pria yang meninggal di ruang tunggu poliklinik bedah. Hasilnya, tak ada penunggu atau keluarga yang menemani pasien misterius itu.

Berdasar hasil pemeriksaan luar, jenazah Mr X berusia antara 30 -50 tahun. “Ciri-cirinya warna kulit sawo matang, berat badan 91,5 kg, tinggi badan 160 cm, zakar tidak disunat, rambut hitam, jenggot dan kumis tercukur,” jelas Dokter Kunti dari forensik.

Kunti menjelaskan, pada bagian tubuh korban terdapat tato. Di bagian lengan kanan ada tato bergambar belati dan tengkorak dililit tali dan api.

Sedangkan pada dada korban ada tato bergambar stroberi. Sedangkan pakaian yang digunakan adalah t-shirt hitam bertuliskan Pearls warna putih dan celana pendek selutut warna abu-abu.

Di lain sisi, Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Aan Saputra mengaku terkejut mendengar kabar ada calon pasien meninggal di ruang tunggu Poliklinik Bedah RS Sanglah

“Saya langsung koordinasi dengan SPKT polsek dan Polresta untuk memastikan kasus ini dilaporkan atau tidak. Setelah dipastikan tidak ada laporan, kami langsung berkoordinasi dengan pihak RS Sanglah,” ujar Iptu Aan Saputra.

Berdasar koordinasi, pihak RS Sanglah mengakui ada calon pasien tewas saat menunggu di poliklinik bedah. Polisi pun langsung melakukan olah TKP.

“Saya tak tahu mengapa pihak RS Sanglah tidak melapor ke polisi terkait temuan ini. Anehnya, sekuriti dan paramedis langsung mengevakuasi korban ke ruangan IGD untuk diperiksa lebih lanjut. Dalam pemeriksaan di IGD, itu korban sudah tidak bernyawa.  Baru dibawa ke ruang jenazah. Padahal, prosedurnya tak seperti itu,” paparnya.

Anehnya, pimpinan rumah sakit tak mengizinkan kasus itu dilaporkan ke kepolisian. Padahal, pihak sekuriti rumah sakit awalnya hendak melapor.

“Tapi, bagian humas tidak mengizinkannya. Sungguh aneh, kok ada orang yang meninggal tidak wajar dengan kondisi yang mencurigakan justru ditutup-tutupi. Bagaimana kami mau melakukan penyelidikan?” tandasnya.

Kepolisian sendiri langsung melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan juga rekaman kamera pengawas di TKP. Ternyata ada lebam di tubuh korban.

“Di tubuh korban ditemukan lebam, wajahnya dalam keadaan membiru kehitaman. Tapi, kami belum bisa membeberkan penyebab tewasnya korban, masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” kilahnya.(uli/dre/mus/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bali Kembali Kedatangan Artis Korea, Siapa Saja Ya?


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler