jpnn.com - BOGOR - Tetes air mata membasahi pipi Sry Mulyani, pasien Rumah Sakit Mary, Cileungsi. Sabtu (18/6) sore. Setelah empat hari, istri dari Yuda Kuswanto itu akhirnya keluar dari rumah sakit.
Di depan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, H Ade Ruhandi yang datang berkunjung, Sry dan Yuda tampak terharu namun bersyukur. "Kami sudah mencoba melakukan pendekatan kepada pihak rumah sakit dengan upaya menggadaikan sepeda motor dan dana tunai sebesar 3 juta rupiah, namun pihak rumah sakit menolak dan memilih untuk menahan istri saya hingga empat hari," tutur Yuda.
BACA JUGA: Pelapor Rektor UMB jadi Tersangka
Ya, Sry memang 'tertahan' lantaran tak bisa melunasi biaya pengobatan setelah mengalami keguguran. Sebagai istri seorang buruh yang memiliki pendapatan pas pasan, Sry memang tak bisa membayar tagihan perawatan di rumah sakit.
Mengetahui ada warganya yang sedang kesusahan, ketua DPRD yang biasa disapa Jaro Ade itu pun langsung merespons. Saat berupaya untuk mengeluarkan Sry, Jaro sempat berusaha menemui pimpinan rumah sakit Mary. Sayangnya, pihak rumah sakit seolah enggan dan menghindar.
BACA JUGA: Tinjau Terminal Pelabuhan Semayang, Menhub Beri Catatan
Jaro pun kecewa dengan sikap pihak RS yang tidak koperatif dan kurang memiliki rasa nilai kemanusiaan pada orang yang tidak mampu. Akhirnya, bersama suami Sry, Jaro memilih untuk langsung ke kasir dan mengondisikan agar Sry bisa keluar secepatnya.
Sry pun tak mampu menahan air mata dan langsung memeluk Jaro Ade. Dia mengucapkan syukur dan terima kasih yang sebesar besarnya atas perhatian Jaro ade kepada masyarakat miskin seperti dirinya.
BACA JUGA: KSOP Balikpapan, Nyatakan 30 Kapal Laik Angkut Penumpang Mudik
"Terima kasih pak, entah apa yang terjadi jika bapak tidak datang. Alhamdulillah bapak peduli pada masyarakat seperti kami, orang tidak mampu, Alhamdulillah ya Allah," ucap Sry sambil meneteskan air mata.
Jaro, yang juga Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor itu menyesalkan sikap manajemen rumah sakit. “Ini adalah preseden buruk dan turunnya nilai kemanusiaan. Siapa pun itu baik lembaga maupun individu wajib menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan bukan hanya mengedepankan faktor ekonomi dan bisnis, terlebih sebuah lembaga yang langsung berkaitan dengan pelayanan publik yang prima,” tutur Jaro Ade.
Kabupaten Bogor, kata Jaro, memang tengah berupaya dan terus meningkatkan kinerja pelayanan untuk menuju visi Kabupaten termaju. “Ini perlu ditunjang dengan semangat semua eleman bukan saja pemerintah daerah, swasta, akademi, tekhnokrat maupun masyarakat,” jelasnya.
Jaro pun berharap kasus seperti yang dialami oleh Sry tidak terulang kembali. “Ke depan siapapun itu dari elemen manapun jika ada hal seperti ini segera laporkan komunikasi dan konsolidasi kepada pihak terkait, bisa dengan lurah, camat atau dinas terkait. Saya secara pribadi berada di garda terdepan untuk memperjuangkan kepentingan publik,” tandas Jaro. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jonan Pastikan Pelayanan Tidak Terganggu
Redaktur : Tim Redaksi