Pasir Lumajang Memang Menggiurkan

Jumat, 02 Oktober 2015 – 18:37 WIB
Penambangan pasir di pesisir selatan Lumajang. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Pembunuhan Salim Kancil dinilai berkaitan dengan adanya masalah besar aktivitas penambangan di daerah, terutama perizinan yang tidak berjalan efektif. Kondisi itu tidak hanya membuka ruang korupsi tapi juga potensi konflik di tengah masyarakat.

Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil saat dihubungi, Jumat (2/10). Nasir mengatakan, persoalan yang terjadi di Desa Awar Awar, Pasirian, Lumajang, jawa Timur, juga tidak terlepas dari potensi besar pasir di daerah itu.

BACA JUGA: Diduga Aniaya Pembantu, Ini Pembelaan Ivan Haz

"Ditambah lagi potensi belahan selatan Jawa Timur terutama Lumajang yang mengandung pasir besi dan pasir kwarsa dari limpahan gunung Semeru, cukup menggiurkan investor untuk kongkalingkong dengan sejumlah pejabat terkait," kata Nasir.

Karena itulah, Komisi III DPR merasa harus turun langsung mengawasi proses penegakan hukum pembunuhan Salim Kancil dan penganiayan berat terhadap rekannya Tosan. Dia berharap kehadiran DPR bisa menguak apa yang sebenarnya terjadi di balik pembunuhan itu.

BACA JUGA: Pesawat Aviastar Hilang Kontak, Kemenhub: Kondisi Cuaca Baik

"Itu sebabnya komisi III melakukan kunjungan lapangan ke Lumajang dan secara langsung akan mengawasi proses penegakan hukum dalam kasus terbunuhnya Salim Kancil," tambah politikus PKS itu. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Tiba-tiba Bamsoet Bilang: Harusnya Olly Dondokambey jadi Menteri

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah.. Kalau Honorer K2 Jadi CPNS, Negara Hamburkan Anggaran Rp 24 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler