JAKARTA - PT Inhutani III siap memasok bahan baku pabrik pelet kayu yang dibangun oleh PT SL Agro Industry, anak usaha perusahaan asal Korea, Depian. Pada tahap awal, Agustus ini akan mulai disuplai bahan baku sebanyak 30 ribu ton dan hingga 2015 nanti ditargetkan meningkat mencapai 100 ribu ton.
Bambang Widyantoro, direktur utama Inhutani III mengatakan, pasar pelet kayu di Korea cukup tinggi karena pemerintahnya sedang giat-giatnya untuk mengganti bahan bakar batubara dengan pelet kayu yang dapat diperbarui.
Setiap tahunnya, kebutuhan bahan baku untuk pabrik pelet kayu di Korea bisa mencapai 600 ribu ton. Dengan demikian, masih ada potensi pasar yang masih bisa diambil oleh industri kehutanan di dalam negeri. ’’Pasar pelet kayu dalam negeri ada, tapi tidak besar jadi belum dimanfaatkan,’’ paparnya.
Bambang menyebutkan, pabrik pelet kayu PT SL Agro Industry akan menyuplai ke perusahaan Korea Western Power Co Ltd. Nilai investasi pabrik ini sekitar Rp 40 miliar. Di bangun di wilayah Kalimantan Selatan.
Untuk memberikan pasokan bahan baku pelet kayu yang berkesinambungan, Inhutani III mengajukan pinjaman Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 34 miliar secara bertahap selama tiga tahun. Dana pinjaman ini akan digunakan untuk menanami di atas lahan konsensi yang milikinya.’’Dana itu untuk menanam pohon jenisnya eucalyptus, sengon, dan gamal. Tanaman-tanaman ini bisa dipanen dalam waktu dua tahun,’’ ujar Bambang.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan ada kenaikan pendapatan untuk perusahaan. Tahun lalu pendapatan Inhutani III mencapai Rp 80 miliar. Tahun ini pendapatan ditargetkan bisa naik sebesar Rp 90 miliar. ’’Usaha pasok untuk pabrik pelet kayu bisa berkontribusi 15 persen dari seluruh kontribusi. Kalau sudah 100 ribu bisa berkontribusi 25 persen,’’ ucap dia.
Kerja sama dengan Korea ini, Inhutani III berharap bisa meraup pendapatan sebesar USD 45--150 juta. ’’Harganya tidak kurang dari USD 150 per ton,’’ katanya.
Di Kalimantan Selatan, PT Inhutani III memiliki luas konsensi wilayah 27 ribu hektare (ha). Sebesar 5 ribu ha akan ditanami untuk memberikan pasokan bahan baku kayu ke PT SL Agro.
Selain bekerja sama dengan Korea, Inhutani III juga siap melakukan kerja sama dengan perusahaan China. Kesepakatan kerja sama untuk memasok bahan baku pabrik pelet kayu itu rencana akan diteken April nanti. ’’Untuk China kami juga siapkan lahan seluas 5.000 hektare,’’ kata Bambang. (lum)
Bambang Widyantoro, direktur utama Inhutani III mengatakan, pasar pelet kayu di Korea cukup tinggi karena pemerintahnya sedang giat-giatnya untuk mengganti bahan bakar batubara dengan pelet kayu yang dapat diperbarui.
Setiap tahunnya, kebutuhan bahan baku untuk pabrik pelet kayu di Korea bisa mencapai 600 ribu ton. Dengan demikian, masih ada potensi pasar yang masih bisa diambil oleh industri kehutanan di dalam negeri. ’’Pasar pelet kayu dalam negeri ada, tapi tidak besar jadi belum dimanfaatkan,’’ paparnya.
Bambang menyebutkan, pabrik pelet kayu PT SL Agro Industry akan menyuplai ke perusahaan Korea Western Power Co Ltd. Nilai investasi pabrik ini sekitar Rp 40 miliar. Di bangun di wilayah Kalimantan Selatan.
Untuk memberikan pasokan bahan baku pelet kayu yang berkesinambungan, Inhutani III mengajukan pinjaman Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 34 miliar secara bertahap selama tiga tahun. Dana pinjaman ini akan digunakan untuk menanami di atas lahan konsensi yang milikinya.’’Dana itu untuk menanam pohon jenisnya eucalyptus, sengon, dan gamal. Tanaman-tanaman ini bisa dipanen dalam waktu dua tahun,’’ ujar Bambang.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan ada kenaikan pendapatan untuk perusahaan. Tahun lalu pendapatan Inhutani III mencapai Rp 80 miliar. Tahun ini pendapatan ditargetkan bisa naik sebesar Rp 90 miliar. ’’Usaha pasok untuk pabrik pelet kayu bisa berkontribusi 15 persen dari seluruh kontribusi. Kalau sudah 100 ribu bisa berkontribusi 25 persen,’’ ucap dia.
Kerja sama dengan Korea ini, Inhutani III berharap bisa meraup pendapatan sebesar USD 45--150 juta. ’’Harganya tidak kurang dari USD 150 per ton,’’ katanya.
Di Kalimantan Selatan, PT Inhutani III memiliki luas konsensi wilayah 27 ribu hektare (ha). Sebesar 5 ribu ha akan ditanami untuk memberikan pasokan bahan baku kayu ke PT SL Agro.
Selain bekerja sama dengan Korea, Inhutani III juga siap melakukan kerja sama dengan perusahaan China. Kesepakatan kerja sama untuk memasok bahan baku pabrik pelet kayu itu rencana akan diteken April nanti. ’’Untuk China kami juga siapkan lahan seluas 5.000 hektare,’’ kata Bambang. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lirik Bisnis di Indonesia, Presiden Belarus Temui SBY
Redaktur : Tim Redaksi