Pasok 40% Kebutuhan di Sumbar, Pasaman Barat Panen Jagung

Selasa, 28 September 2021 – 16:52 WIB
Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, panen jagung. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, PASAMAN BARAT - Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, panen jagung. Ini tidak terlepas dari program IPDMIP Kementerian Pertanian (Kementan) yang bertujuan meningkatkan produktivitas di daerah irigasi.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan panen jagung ini bisa menjaga ketahanan pangan.

BACA JUGA: Remaja Putri Tepergok Pacaran di Kamar, Akhirnya Berbuat Nekat

"Dengan panen jagung, kita memperkuat diversifikasi pangan lokal. Yang artinya, ketahanan pangan bisa turut terjaga," katanya lewat keterangan tertulis, Selasa (28/9).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan hal serupa.

BACA JUGA: Spanduk Rasialisme Bertebaran di Kota Surabaya, Petugas Bergerak

"Tantangan yang harus kita hadapi adalah memenuhi kebutuhan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan produktivitas harus dilakukan. Termasuk lewat peningkatan produktivitas jagung," kata Dedi.

Panen jagung di Kabupaten Pasaman Barat disampaikan Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Pasaman Barat Saridin.

Menurutnya, Kabupaten Pasaman Barat adalah pemasok jagung, sekitar 40 persen dari Produksi se Sumatera Barat.

"Saat ini, dari segi harga berkisar Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu di tingkat petani. Sedangkan harga ditingkat konsumen seperti peternak ayam di Kabupaten 50 Kota, berkisar Rp 5 ribu sampai Rp 6 ribu per kilo," katanya.

Menurut Saridin, harga tersebut cukup baik. Karena, rata-rata modal Rp 11 juta sampai Rp 12 juta per hektare dan produksi rata-rata 5 sampai 6 ton bisa  meraup keuntungan Rp 8 juta hingga Rp 10 juta permusim tanam, atau sekitar 4 bulan.

"Untuk produksi di Kabuaten Pasaman Barat, rata rata 6 ton perhektare. Jumlah ini dikali rata-rata 3.000 hektare perbulan, dan ada sekitar 18.000 ton per bulan. Jadi di Kabuaten Pasaman Barat, ada sekitar 432.000 ton pertahun," terangnya.

Untuk panen yang dilakukan saat ini, Demplot betras tujuh ranah batahan, dengan hasil ubinan 2,5 x 2,5 M.

Jumlah rumpun atau batang yang dipanen ada 41 dengan berat hasil ubinan 8,2 kg tongkolan. Berat pipilan mencaai 5.82 kg, dengan produksi perhektar mencapai 9.3 ton. (rhs/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler