Pasokan Cip Terancam, China Desak Amerika Cs Mematuhi Hukum Pasar

Minggu, 30 April 2023 – 04:38 WIB
Arsip foto - Chip semikonduktor terlihat pada papan sirkuit komputer dalam gambar ilustrasi ini diambil 25 Februari 2022. Foto: ANTARA/REUTERS/Florence Lo

jpnn.com, BEIJING - Jerman, Jepang, dan Korea Selatan dalam waktu dekat akan mengenakan pembatasan ekspor cip semikonduktor ke China.

"Saya telah memperhatikan laporan itu. Tidak ada yang konstruktif membatasi ekspor ke China dengan dalih untuk mengurangi ketergantungan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA), Mao Ning, di Beijing, Jumat (28/4).

BACA JUGA: Hari Bahasa China Dirayakan di Arab Saudi sampai Brasil

Menurut dia, China merupakan pasar penting semikonduktor dunia sehingga kebijakan pembatasan tersebut justru akan merugikan negara-negara bersangkutan selain juga mengganggu industri dan rantai pasokan global.

"Kami minta negara-negara tersebut mematuhi hukum ekonomi pasar," kata Mao.

BACA JUGA: China Bantah Tutup Langit Utara Taiwan

Pihaknya juga mengajak beberapa negara bekerja sama mematuhi aturan perdagangan dan perekonomian internasional serta lebih terbuka terhadap dunia.

Pemerintah Jerman, sebagaimana dilaporkan Bloomberg, sedang berupaya menerapkan pembatasan ekspor kimia yang menjadi bahan baku semikonduktor untuk mengurangi ketergantungan perekonomiannya terhadap China.

BACA JUGA: BAC 2023: Dejan/Gloria Ungkap Kunci Sukses Tumbangkan Ganda Campuran China

Perusahaan kimia terbesar Jerman, Merck dan BASF, diperkirakan akan terkena dampak kebijakan tersebut.

Pemerintah Jepang pada 31 Maret berencana memperluas kontrol ekspor yang mencakup 23 jenis peralatan manufaktur semikonduktor ke China.

Beberapa perusahaan pembuat cip Korsel juga memberlakukan larangan ekspor ke China.

Sebelumnya, Amerika Serikat juga mengajak Belanda dan Taiwan untuk melakukan pembatasan ekspor cip semikonduktor.

Saat ini ketergantungan China terhadap semikonduktor sangat tinggi, terutama seiring dengan pesatnya peningkatan produksi mobil listrik dalam negeri. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler