"Insya Allah, tidak ada masalah dengan distribusi daging karena persediaan ternak sapi dan kerbau di Aceh Besar mencukupi," ujar Kadis Peternakan Aceh Besar, Ahmad Tarmizi, Minggu (21/7).
Ia menyebutkan, produksi daging sapi dan kerbau asal Aceh Besar juga sebagiannya didistribusikan untuk kebutuhan masyarakat Kota Banda Aceh.
Saat ini, katanya, sebanyak 1.923 ekor sapi dan kerbau telah didistribusikan untuk kebutuhan masyarakat Aceh Besar dan sebagian Kota Banda Aceh pada saat "meugang" puasa Ramadhan 1434 H.
Terkait dengan harga daging sapi dan kerbau diperkirakan tidak terjadi lonjakan selama Ramadhan 2013 berkisar Rp 100 -120/kg. Namun, harga daging tetap akan naik menjelang dua hari Idul Fitri dikarenakan terjadinya peningkatan permintaan konsumen saat itu," jelasnya.
Di pihak lain, dia juga menjelaskan Aceh Besar merupakan salah satu daerah sentra produksi daging terbesar untuk melayani kebutuhan masyarakat Kota Banda Aceh.
Populasi sapi betina dan jantan sebanyak 130 ribu ekor dan 41 ribu ekor kerbau terdapat hampir di seluruh kawasan bantaran Sungai Krueng Aceh. Montasik dan Krueng Barono Jaya hingga Seulimum, karena di kawasan ini tersedianya pakan ternak yakni rumput gajah. "Ini semua untuk meningkatkan populasi, agar harga bisa ditekan.
Pakan sapi di Aceh, alami, karena makan rumput alami, kalau diberi pakan kosentrat, sapi akan mencret," ungkap Tarmizi.
Kelebihan lainnya, kulit sapi Aceh lebih halus dibandingkan sapi luar, sekarang sedang dibangun pabrik kulit di Ladong, Aceh Besar.
Sedangkan wilayah pantai barat dikhususkan bagi pembibitan sapi, wilayah, Lampuuk. Lhoknga, Lhong, Leupung.
Secara keseluruhan luas areal pengembangan padang pengembalaan sapi di Aceh Besar, sekitar 51.256 hektar. Sementara hijauan (kebun rumput) 599 hektar, sedangkan jumlah kelompok peternak 150 unit.
Di Aceh Besar, saat ini memiliki rumah potong hewan refresentatif dan modern di kawasan Lambaro, Ingin Jaya dan setiap harinya memotong antara 15 sampai 40 ekor sapi.
PAD 2013 dari rumah potong mampu meraup Rp 200 juta/tahun, dan kini sudah mencapai 75 persen.
Khusus kawasan Pulo Aceh, Aceh Besar dan Pulo Raya, Aceh Barat, sudah ada lampu hijau dari Menteri Pertanian (Dirjen Peternakan) untuk pengembangan nutfah sapi Aceh.
Kata Tarmizi, ada tiga provinsi di Indonesia yang sudah dinilai oleh (Dirjen Peternakan) terkait sentra sapi, yakni Sapi Aceh, Madura dan Sapi Bali. (imr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balapan di Bangkalan, Ferrari Nyungsep ke Parit
Redaktur : Tim Redaksi