Pasokan Elpiji 12 Kg Masih Aman

Jumat, 31 Mei 2013 – 03:16 WIB
CILEGON – Di saat sejumlah daerah lain di Banten kesulitan mencari gas elpiji 12 kilogram (kg), di Kota Cilegon justru pasokannya masih aman. Bahkan di beberapa agen penjualan, gas ukuran 12 kilogram masih menumpuk.

Di sub-agen PT Banten Keluarga Sejahtera (BKS) misalnya, yang terletak di Pasar Pagebangan, stok elpiji 12 kg masih tersedia untuk beberapa hari mendatang. “Sampai hari ini (kemarin) masih aman-aman saja, kalau kosong saya masih bisa order,” kata Neneng Ratna Dewi, pemilik toko BKS, Kamis (30/5).

Hanya saja, Ratna mengakui, sejak beberapa hari lalu, harga gas sempat mengalami kenaikan mulai tingkat agen hingga pengecer. Bila biasanya gas ukuran 12 kg dijual Rp73.000 dari agen ke pengecer, kini bisa mencapai Rp75.000. Sementara ditingkat konsumen mencapai Rp80.000 hingga Rp85.000. “Gas ukuran 3 kg juga naik dari Rp13.500 menjadi Rp14.500, kalau di tingkat konsumen bisa lebih mahal lagi,” ujarnya.

Dia menduga kenaikan harga berkisar Rp1.500 hingga Rp5.000 itu dikarenakan adanya isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang digulirkan pemerintah sejak awal Mei lalu. “Kami sebagai agen juga sempat dikomplain beberapa pelanggan, tapi kalau kenaikannya dari atas sana, kita hanya ikut saja, dari pada rugi,” ungkapnya.

Sementara itu Supriyanto, salah seorang pengusaha rumah makan di Kecamatan Jombang mengaku sampai kemarin, masih bisa mendapatkan gas ukuran 12 kg dengan mudah. Dia berharap pemerintah menjamin ketersediaan gas tersebut agar kegiatan usahanya berjalan lancar. “Memang harganya sudah naik sedikit, tapi bagi kami yang penting barangnya ada, jangan sampai harga mahal, tapi barangnya langka,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Dewan Penasihat DPD Hiswana Migas Banten Rakhmat Halim mengungkapkan, ketersediaan gas ukuran 12 kg di Cilegon itu hanya sementara. Sebab, sejak awal pekan lalu ada pengurangan kuota elpiji 12 kg sebesar 10 persen. “Sebagai agen, saya sendiri kehabisan stok, mungkin yang di Cilegon itu tinggal menunggu waktu saja,” katanya.

Dikatakan, kuota elpiji 12 kg bulan ini sebanyak 100 ribu tabung untuk Banten minus Tangerang. Jumlah itu berkurang 10 persen dibanding sebelumnya yang mencapai 110 ribu tabung. “Padahal, konsumsi gas elpiji 12 kilogram di Banten mencapai 120 ribu,” ujarnya.

Menurutnya, pengurangan kuota elpiji 12 kg ini memang keinginan PT Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg. Awal April 2013, PT Pertamina menggulirkan wacana untuk menaikkan harga gas elpiji 12 kg dari Rp70 ribu menjadi Rp84 ribu. Namun, wacana itu ditolak pemerintah pusat. “Karena, sebenarnya Pertamina menilai, menjual gas elpiji 12 kg itu rugi dengan harga yang sekarang. Apalagi, Pertamina akan mengeluarkan produk baru, yakni Bright Gas yang harganya Rp120 ribu dengan isi 12  kg. Makanya, kuota gas elpiji 12 kilogram dikurangi,” terangnya. (ibm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kali Pertama, PLN Ganti Alat Pemutus Tenaga Tanpa Pemadaman

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler