Pasokan Gas di Bawah Target

Kebutuhan Pembangkit Listrik PLN 2013 Diperkirakan Tidak Maksimal

Rabu, 13 Maret 2013 – 07:37 WIB
JAKARTA - Pasokan gas untuk kebutuhan pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selama 2013 diperkirakan tidak maksimal. Dari target yang ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 392 triliun British thermal unit (TBTU), pasokan diperkirakan hanya sekitar 368 TBTU.

Menurut Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki, penyebab rendahnya pasokan itu salah satunya disebabkan keterbatasan infrastruktur. Dia mencontohkan, pasokan terminal gas alam cair (LNG) Arun, Aceh yang sebelumnya ditargetkan akhir 2013, kemungkinan baru bisa memasok 2014.

Lalu, suplai gas dari terminal terapung (floating storage and ragasification unit/FSRU) di laut utara Jakarta diperkirakan juga meleset dari target Juni 2013. "ORF Tanjung Priok yang harusnya selesai Juni, tetapi kemungkinan baru Oktober 2013," kata Suryadi di Jakarta kemarin.

Menurut dia, kalau pasokan dimulai Oktober 2013, maka volume gas yang masuk hanya 20 kargo atau dua lebih rendah target 22 kargo. Jika pasokan FSRU Jakarta masuk sesuai target, maka total volume sebenarnya bisa di atas 370 TBTU. Di tambah lagi, pasokan dari Glagah Kambuna di Medan yang habis pada April 2013 atau lebih cepat dari perkiraan.

Akibat kekurangan sejumlah pasokan gas tersebut, maka konsumsi BBM diperkirakan akan melebihi target. "Target BBM kita adalah 7,2 juta kiloliter. Kalau tidak dapat gas, maka kemungkinan bisa 8 juta kiloliter atau bertambah 800.000 kiloliter," sebut dia.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji meminta pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur gas di kawasan Indonesia timur. "Kami sudah meminta pemerintah untuk membangun fasililitas regasifikasi di Indonesia timur," ujarnya.

Jika infrastruktur gas sudah dibangun, maka pihaknya dapat dengan mudah memperoleh gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) untuk bahan bakar pembangkit. Saat ini PLN sudah mendapat komitmen pasokan LNG dari Sengkang sebesar 70 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), namun belum bisa tersalurkan karena masalah infrastruktur.

Untuk menyalurkan gas dari Sengkang, PLN sudah memiliki berbagai skema, seperti produsen gas langsung mengangkut atau PLN sendiri yang angkut. "Saya belum kasih jadwal tapi yang jelas nanti skemanya banyak," kata Nur. (lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Batavia Air Wajib Bayar Pesangon Rp 14,2 Miliar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler