BACA JUGA: BUMN Diminta Tak Jalan Sendiri-sendiri
"Pemerintah harus memprioritaskan pasokan gas ke industri pupuk dan keramik dalam negeri karena kebutuhannya sangat sangat mendesak dan saat ini kegiatannya terancam tutup," kata Airlangga Hartarto, di DPR, Selasa (9/3).
airlangga beralasan, penerapan Domestic Market Obligation (DMO) harus serius dilakukan agar industri tidak tutup
Menurut politisi Golkar itu, pengurangan pasokan gas dalam negeri justru akan mengurangi volume produksi serta meningkatkan biaya pokok
BACA JUGA: Pusat Penyebab Besarnya SILPA di Daerah
Yang lebih mengkhawatirkan lagi, lanjutnya, industri pupuk di Palembang dan Bontang mengalami kendala yang sama, yakni tidak dapat berproduksi maksimal, karena keterbatasan gas."Padahal, sudah seharusnya gas diprioritaskan ke industri pupuk yang merupakan 'value chain' untuk ketahanan pangan
Sementara Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman, Thomas Darmawan DPR menyatakan, kebutuhan gas bagi industri tak bisa dikompromikan
BACA JUGA: Ratusan Petani Ramaikan Syngenta Expo
Sebab, gas sangat vital bagi industri. "Situasi seperti ini membuat kalangan industri jadi bingung," ungkapnya.Seharusnya, lanjutnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral segera mencari pengganti sumber gas yang bisa memasok kekurangan itu"Saya dengar akan diisi dari salah satu kilang, tapi nyatanya kami masih kekurangan gas," ujarnya.
Selain itu Thomas juga mengingatkan, kelangkaan gas juga berpotensi menurunkan pendapatan daerah, menurunnya kepercayaan investor asing yang telah menanamkan modal mendirikan pabrik akibat tidak mendapatkan gas.
Sebagaimana sudah diberitakan, awal bulan lalu PT Perusahaan Gas Negara Tbk mengaku tengah mengalami krisis gasPGN mengalami kekurangan gas sebesar 297 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)Salah satu penyebabnya, PT Pertamina tidak memperpanjang kontrak pasokan gas ke PGN dari lapangan Pertamina Offshore North West Java (ONWJ) yang berkapasitas 65 MMSCFD.
Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, kekurangan pasokan gas sejauh ini memang hanya terjadi di Jawa BaratNamun sebanyak 342 industri menengah terancam tidak mendapat pasokan gas, padahal mereka setidaknya memiliki 345 ribu tenaga kerja(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Punya Menara Mirip Petronas
Redaktur : Antoni