Pasokan Gas Menipis, PLN Diminta Kreatif

Rabu, 18 April 2012 – 14:45 WIB

TARAKAN - Persoalan kelistrikan Tarakan masih belum tuntas dan ancaman pemadaman bergilir masih menghantui warga kota pulau ini. Ini tak lain disebabkan pasokan gas makin lama makin sedikit. Diketahui, pasokan gas dari PT Medco sebagai penyedia gas ke pembangkit bertenaga gas ke PT PLN hanya tersalur 2,3 hingga 2,4 MMBTU (million british thermal units) saja.

Manager Operasi Tarakan dan Sembakung Asset PT Medco, Agung Wibisono mengakui hal tersebut. Dia menyebutkan, ketersediaan gas di Tarakan sudah mulai menipis sehingga mengharuskan PT PLN kreatif mencari sumber-sumber selain gas sebagai tenaga pembangkit.

“Kita sudah berupaya maksimal dan akan terus mencari gas ini. Dengan mulai turunnya gas, ini sebagai bukti, gas sudah makin sedikit. Sudah saatnya mencari gas di luar Tarakan. Misalnya di KTT (Kabupaten Tana Tidung) ada blok Simenggaris dan di tempat lainnya. PLN juga harus mencari sumber lain,” terang Agung kepada Radar Tarakan (JPNN Group).

Agung menerangkan, berdasarkan komitmen awal yang memberikan kesempatan kepada PT Medco untuk mendatangkan alat dan rig service dari Dumai Kepulauan Riau, PT Medco sudah melakukan work over di 2 sumur, yakni sumur yang lama dan sumur baru mereka. Namun, saat mendapatkan gas sebesar 1,1 MMCFD (million standard cubic feet per day), sumur mereka yang pertama justru semakin menurun.

“Senin lalu malah sempat naik sampai 4 MMBTU lebih kita salurkan ke PLN. Baru-baru ini turun sampai 2,4 MMBTU. Tapi kami akan terus berusaha,” ujarnya kepada wartawan dan mengaku siap jika kembali duduk satu meja untuk menyelesaikan persoalan ini. “Sudah saatnya PLN kreatif. Apalagi, gas ini tidak dapat diprediksi,” tandasnya.

Terpisah, Sekretaris PT PLN Kota Tarakan, Muyoto mengatakan, pihaknya hanya bisa menghidupkan 10 Mega Watt listrik dengan pasokan gas 2,4 MMBTU. Padahal, kata Muyoto, yang diperlukan PLN adalah 33 Mega Watt. “Kalau di luar gas, kita tidak bisa hidupkan 23 Mega Watt,” katanya usai dikunjungi anggota Komisi II DPRD Kota Tarakan.

Akan ada pemadaman bergilir? “Kita upayakan sekuat tenaga, untuk umum tidak padam. Langkah kami, industri dimatikan. Termasuk PJU akan dimatikan lagi, jika pasokan betul-betul terbatas,” tandasnya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kota Tarakan, Syamsuddin Arfah mengungkapkan, pihaknya akan segera memanggil kedua perusahaan tersebut dan Pemerintah Kota Tarakan untuk duduk satu meja. “Kita harus memanggil PT Medco, PT PLN dan pemerintah untuk duduk satu meja. Intinya, pertemuannya dalam waktu dekat untuk mencari jalan keluar dan alternatif lain,” tegas Syamsuddin.

Anggota Komisi II lainnya, Adnan Hasan Galoeng mengatakan, kedatangan mereka ke PT Medco dan PT PLN sangat erat kaitannya dengan komitmen 45 hari yang disepakati dalam pertemuan sekitar 2 bulan lalu. Hasilnya, mereka dikejutkan dengan kabar pasokan gas PT Medco hanya sekitar 2,4 MMBTU saja.

“Kita mendapat berita menggembirakan. Medco mendapatkan gas sebesar 1,1 MMBTU. Namun, ada berita yang sangat berita merisaukan, saat sedang melakukan work over di sumur yang satunya yang merupakan salah satu sumur andalan Medco, malah hilang, habis. Artinya, pasokan berkurang,” terangnya.

“Untuk itu PLN, suka tidak suka mau tidak mau, dia harus membakar solar. Jadi, seluruh mesin harus dihidupkan. Kesimpulannya, kita akan panggil untuk duduk bersama lagi membahas kekurangan gas ini,” cetus Adnan lagi. (nat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pluit Sea View Siapkan Tower Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler