Pasokan Susu Defisit

Kamis, 11 Oktober 2012 – 07:55 WIB
SURABAYA - Pertumbuhan produksi susu dari sapi perah di Indonesia nampaknya masih belum memenuhi konsumsi masyarakat. Situasi pasar menunjukkan bahwa komoditas tersebut masih pada kondisi overdemand (lebih banyak permintaan dari pada pasokan, Red). Untuk memenuhi konsumsi, industripun harus impor susu.

Kepala Dinas Peternakan Jatim Maskur menyatakan, produksi susu masih jauh dari swasembada. Jatim misalnya, produksi susu dari 296 ribu sapi perah lokal Jatim kini mencapai 900 ribu-950 ribu liter per hari. Namun, hal tersebut masih terhitung defisit 650 ribu liter untuk kebutuhan Jatim sendiri.

"Karena kami punya kontribusi 50 persen pada total stok susu nasional, kami juga memasok wilayah luar sebesar 10 persen. Dan 10 persen lagi biasanya dikonsumsi secara langsung. Jadi sisanya, yakni sekitar 700 ribu liter baru didistribusikan ke Industri pengolalahan susu," jelasnya.

Menurutnya, overdemand tersebut bukan berarti tak tumbuh. Tahun lalu saja, jumlah sapi perah hanya mencapai 192 ribu dengan kapasitas produksi sekitar 400 ribu liter susus per hari. "Itu artinya sapi perah di Jatim bertambah sekitar 100 ribu. Cukup signifikan," tambahnya.

Namun, penguatan industri susu di Jatim juga luar biasa. Dia menerangkan, kebutuhan industri di Jatim saat ini sudah mencapai 1,7 juta liter, tumbuh sebanyak 200 ribu liter dari tahun lalu.

Yang sedang diupayakan Maskur adalah memberi intensif agar peternak sapi perah bisa lebih bergairah. "Kami adakan program kredit usaha pembibitan sapi dengan bunga yang kami potong menjadi lima persen saja," jelas dia. Harapannya, peternak yang rata-rata hanya mempunyai enam ekor bisa menambah sapi hingga enam ekor.

Pada kesempatan berbeda, Corporate Communication Manager PT Frisian Flag Indonesia Anton Susanto menjelaskan, konsumsi susu setiap tahunnya mengalami peningkatan rata-rata antara 10 persen hingga 12 persen setiap tahunnya. "Dengan pertumbuhan tersebut, Frisian Flag menargetkan pertumbuhan penjualan meningkat sekitar 12 persen," jelasnya.

Dia menerangkan, dari kapasitas produksi dari Frisian Flag sekitar 1 juta liter per tahun, pasokan dari peternak lokal masih mencapai 18 persen. "Sisanya kami harus impor," terang Anton. (bil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cangkang Kepiting jadi Biskuit

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler