Pasteur Direncanakan 4 in 1

Senin, 10 Desember 2012 – 08:31 WIB
BANDUNG - Polrestabes Bandung berencana memberlakukan system berkendara four in one (4 in 1) kendaraan roda empat di Jalan Jalan Paster (Dr Junjunan). Langkah ini, mengingat kemacetan di Kota Bandung, khususnya di Jalan Pasteur makin parah, khususnya pada akhir pekan.

Kepala Satuan Lalu lintas Polrestabes Bandung AKBP Hari Santoso mengatakan, dua sampai tiga tahun mendatang beban lalu lintas Kota Bandung diperkirakan mencapai puncaknya.

"Jika dibiarkan terus seperti ini, tiga sampai lima tahun ke depan akan stuk. Bisa lebih parah dan terkunci, ini harus diantisipasi dari sekarang," kata Hari kepada wartawan, Minggu (9/12).

Untuk itu, kata Hari, diperlukan inovasi dalam penataan lalu lintas di Kota Bandung. "Keinginannya, four in one diberlakukan di Jalan Paster (Dr JunJunan). Mulai dari gerbang Tol Paster hingga memasuki jalan layang Pasopati," ujarnya.

"Kenapa di Jalan Paster? karena beban jalan ini  terlalu berat. Lihat saja pada pagi, sore dan pada saat akhir pekan. Kemacetan panjang terjadi di sepanjang jalan ini, hingga terus ke jalan layang Pasopati, ini harus segera dibenahi," tambahnya.

Dengan pemberlakuan four in one di Jalan Paster ini, jelas Hari, diharapkan bisa memecah kepadatan kendaraan yang akan memasuki Kota Bandung dari luar kota. Karena, masih banyak jalur lainnya untuk memasuki kota ini. Seperti dari pintu Tol Mohammad Toha, Buahbatu, Pasirkoja, Kopo atau pintu Tol Cileunyi.

"Selama ini kan semua kendaraan yang mau masuk kota atau sebaliknya, terutama kendaraan dari Jakarta, semuanya masuk lewat pintu Tol Paster. Otomatis, kendaraan numpuk di sana," katanya.

Nantinya, lanjut Hari, semua kendaraan roda empat yang masuk atau keluar Kota Bandung melintasi Jalan Paster, harus berpenumpang minimal empat orang. Kecuali, untuk kendaraan umum (angkot, bus umum)  dan pengangkut barang (truk dan lain sebagainya).

"Pemberlakuan four in one ini, tentunya di jam tertentu. Misalnya, dari jam 06.00 sampai 09.00 pagi, lalu pada sore hari. Tidak sepanjang hari pemberlakuannya, tapi pada jam-jam padat saja," terangnya.

Namun  demikian, ide pemberlakuan jalur four in one ini, baru sebatas rencana. Karena, menurut Hari, harus melalui berbagai kajian akademis, maupun seminar dan sosialiasi kepada masyarakat. Termasuk membicarakan hal tersebut dengan pemerintah daerah.

"Harus melalui kajian  yang benar-benar matang. Tentunya dengan berbagai pertimbangan, sehingga diperlukan kajian akademis yang komprehensif," pungkasnya. (hen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Rendam 8.872 Rumah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler