Pastikan Laga Piala Presiden Tetap Fair, Maruarar Sirait Wanti-Wanti ke Wasit

Minggu, 20 September 2015 – 14:01 WIB
Maruarar Sirait (tengah berkaos putih) bersama para suporter sebelum laga antara Arema Cronus melawan Bali United Pusam di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (19/9). Foto:Steering Committee Piala President for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Panitia Pengarah Piala Presiden, Maruarar Sirait terus berupaya memastikan laga-laga di turnamen yang kini menyisakan delapan tim itu tetap berlangsung sportif, berkualitas dan kondisif. Karenanya, Maruarar sampai merasa perlu terjun langsung ke lapangan untuk memastikannya.

Politikus PDI Perjuangan itu bahkan tak henti-hentinya menemui para wasit yang memimpin laga-laga di Piala Presiden. Misalnya, Sabtu (19/9) Ara -sapaannya- pergi ke Malang, Jawa Timur untuk menyaksikan laga perdana (first match) babak 8 besar Piala Presiden 2015.

BACA JUGA: Chen Long Juara, tapi Tunggal India Ini yang Banyak Dapat Aplaus

Laga perdana di babak delapan besar itu mempertandingkan Arema Cronus melawan Bali United Pusam (BUP). Laganya digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Namun sebelum laga dimulai, Maruarar menyempatkan berdialog dengan wasit. Ia wanti-wanti agar wasit yang memimpin laga yang akhirnya dimenangi Arema dengan skor 2-1 itu untuk memimpin pertandingan secara fair, transparan dan tanpa pengaturan skor.

BACA JUGA: Petenis Meja Jawa Timur Berlaga di Kejuaraan Asia

Menurutnya, laga yang fair, transparan dan bebas pengaturan sekor sudah berlangsung saat Piala Presiden masih di babak penyisihan. Karenanya ia berharap hal serupa terulang di babak 8 besar.

"Saya minta wasit memiliki keyakinan, keteguhan hati,  tak boleh takut tekanan siapapun sehingga permainan bisa berjalan dengan fair, terbuka dan transparan sebagaimana amanat Pak Presiden Joko Widodo," ujarnya.

BACA JUGA: Lewati Laga 1 Jam 17 Menit, Sung Ji Hyun Tambah Gelar Buat Korea

Karenanya ketika laga tuntas, Maruarar pun bangga dan puas. Selain wasit bisa memimpin pertandingan dengan baik, klub yang berlaga pun secara fair menerima hasilnya.

Karenanya ia berharap Piala Presiden bisa menjadi momentum bangkitnya sepak bola nasional. Yang tak kalah penting, kata anggota Komisi XI DPR yang membidangi keuangan itu, perekonomian masyarakat di sektor persepakbolaan pun menggeliat lagi.

“Harus kita syukuri karena pemain bisa kembali ke lapangan hijau, pedagang juga bisa berdagang. Belum lagi yang buat kaos, pedagangan bakso, pedagang minuman dan lain-lain. Hotel dan wisata juga hidup. Tentu ini sangat bermanfaat untuk menggerakkan ekonomi rakyat," ucapnya.

Ia menambahkan, sejauh ini laga-laga di Piala Presiden juga berjalan sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo. Yakni bukan hanya fair, transparan dan tanpa pengaturan sekor, tapi juga membuat perekonomian rakyat di bawah bergerak kembali.  

"Ini berjalan sebagaimana pesan Presiden Jokowi bahwa sepakbola ini selain harus berjalan dengan fair, terbuka, dan transparan, juga harus bisa menggerakan ekonomi rakyat," tuturnya.(ara/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngebet Latih Muenchen, Klopp Abaikan Liverpool


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler