jpnn.com - JAKARTA - Presiden terpilih 2014-2019, Joko Widodo (Jokowi) petang tadi menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Fraksi PDIP DPR, Puan Maharani. Selain, membahas soal rencana Jokowi bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) besok (27/8) di Bali, pertemuan Rabu (27/8), pertemuan yang digelar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu juga membahas program-program prioritas untuk pemerintahan baru nanti.
Menurut anggota tim ekonomi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Arief Budimanta, dalam pertemuan itu dibahas hal-hal yang menjadi konsen duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK tersebut untuk direalisasikan di awal pemerintahan. Di antaranya adalah program Indonesia sehat dan Indonesia pintar. Apalagi Presiden SBY sudah berjanji memberikan akses agar program Jokowi-JK bisa terealisasi dalam RAPBN 2015.
BACA JUGA: Naikkan Saja Harga Premium dan Solar!
"Tapi intinya bagaimana program ke depan bisa langsung terealisasi 2015 tanpa melakukan perubahan, misalnya Indonesia pintar dan Indonesia sehat bisa langsung dirasakan," ujar Arief di Jakarta Selatan usai pertemuan, Selasa (26/8).
Menurutnya lagi, isu kenaikan BBM juga menjadi pembahasan dalam pertemuan itu dan akan disampaikan ke Presiden SBY. Hal lainnya adalah persoalan yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Hal itu dilakukan karena dalam masa transisi pemerintahan nanti Jokowi-JK memiliki keterbatasan.
BACA JUGA: BBM Langka, Polisi Gencarkan Patroli
"Ada juga soal subsidi BBM. Kita melakukan proses analisis pada subsidi BBM agar dapat lebih tepat sasaran. Karena kita tahu pengalokasian kuota apakah benar antrian pembelian BBM sekarang karena kuota kurang atau ketidak mampuan kita mengelola kuota itu," pungkas Arief yang duduk di Komisi Keuangan DPR RI itu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Sebut Kenaikan BBM Warisan Buruk SBY
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aneh, Kaya Energi tapi Warga Antre Minyak
Redaktur : Tim Redaksi