JAKARTA - Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang menjadi korban kebakaran di sekitar proyek pembangunan Aman Height Condominium, Jalan Bersatu Section 5, Taman Bukit Serdang, Seri Kembangan, Selangor, Selasa (7/5) pekan lalu tak perlu cemas. Sebab, Kedutaan Besar RI di Malaysia akan memfasilitasi para TKI yang kehilangan dokumen keimigrasian dan ketenagakerjaan karena kebakaran itu.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat, menyatakan pihaknya telah mendapat jaminan dari Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Herman Prayitno, terkait proses pengurusan dokumen baru para TKI yang mengalami kebakaran. "Pak Dubes menjanjikan KBRI akan memfasilitasi pengurusan ataupun penggantian dokumen para TKI korban kebakaran tersebut,” ujar Jumhur di Jakarta, Senin (13/5).
Menurutnya, sekitar 200 TKI pekerja konstruksi yang menempati 120 rumah bedeng dari kayu, kini menjadi tanpa tempat tinggal. Mereka jugakehilangan pakaian, sejumlah uang berikut dokumen paspor yang sangat berarti.
Para TKI umumnya berasal dari Madura, Jawa Timur dan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Mereka menjadi tenaga kontrak di proyek kondominium yang baru berjalan kurang dari sebulan itu. Beruntung, tidak ada TKI yang tewas dalam peristiwa itu.
Menurut Jumhur, petugas KBRI di Kuala Lumpur juga telah melakukan pendataan langsung terhadap korban pada 10 dan 12 Mei lalu, termasuk berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan kantor jabatan buruh di Malaysia. "Sementara itu, pengelola kondominium tengah mendirikan kembali tempat tinggal korban berupa rumah bedeng sejenis. Dengan demikian, para TKI tetap bisa bekerja sambil proses dokumennya diselesaikan oleh KBRI,” ujarnya.
Jumhur menambahkan, jika para TKI menemukan kesulitan dan memaksanya lebih dulu pulang ke tanah air, BNP2TKI pun akan melayani pendokumentasian lengkap sehingga para mereka leluasa meneruskan kontrak kerjanya di proyek kondominium itu.
“Di antara mereka, kan ada yang tidak lengkap dokumen ketegakajerjaannya, jadi apabila terpaksa harus pulang tentu BNP2TKI siap membantu melalui dokumen yang resmi dan layak,” katanya.(gir/jpnn)
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat, menyatakan pihaknya telah mendapat jaminan dari Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Herman Prayitno, terkait proses pengurusan dokumen baru para TKI yang mengalami kebakaran. "Pak Dubes menjanjikan KBRI akan memfasilitasi pengurusan ataupun penggantian dokumen para TKI korban kebakaran tersebut,” ujar Jumhur di Jakarta, Senin (13/5).
Menurutnya, sekitar 200 TKI pekerja konstruksi yang menempati 120 rumah bedeng dari kayu, kini menjadi tanpa tempat tinggal. Mereka jugakehilangan pakaian, sejumlah uang berikut dokumen paspor yang sangat berarti.
Para TKI umumnya berasal dari Madura, Jawa Timur dan Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Mereka menjadi tenaga kontrak di proyek kondominium yang baru berjalan kurang dari sebulan itu. Beruntung, tidak ada TKI yang tewas dalam peristiwa itu.
Menurut Jumhur, petugas KBRI di Kuala Lumpur juga telah melakukan pendataan langsung terhadap korban pada 10 dan 12 Mei lalu, termasuk berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan kantor jabatan buruh di Malaysia. "Sementara itu, pengelola kondominium tengah mendirikan kembali tempat tinggal korban berupa rumah bedeng sejenis. Dengan demikian, para TKI tetap bisa bekerja sambil proses dokumennya diselesaikan oleh KBRI,” ujarnya.
Jumhur menambahkan, jika para TKI menemukan kesulitan dan memaksanya lebih dulu pulang ke tanah air, BNP2TKI pun akan melayani pendokumentasian lengkap sehingga para mereka leluasa meneruskan kontrak kerjanya di proyek kondominium itu.
“Di antara mereka, kan ada yang tidak lengkap dokumen ketegakajerjaannya, jadi apabila terpaksa harus pulang tentu BNP2TKI siap membantu melalui dokumen yang resmi dan layak,” katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperkarakan PKS, Jubir KPK Santai
Redaktur : Tim Redaksi