jpnn.com - PADANG — Semen Padang U-21 tetap optimis menatap peluang untuk bisa lolos ke babak 8 besar Indonesian Soccer Championship (ISC) U-21, meski hanya bermain imbang kontra Persib Bandung dengan skor 2-2, Rabu (12/10) malam.
Memainkan pertandingan paling banyak di grup I, Semen Padang U-21 yang sudah memainkan 6 pertandingan masih terpaku di peringkat dua klasemen sementara grup I ISC U-21 dengan 8 poin. Raihan poin tersebut masih sangat rawan dikejar tim lain, seperti Bhayangkara FC yang baru memainkan 5 pertandingan dan sudah mengoleksi 7 poin, juga ada Persib Bandung yang baru memainkan 4 pertandingan dengan 5 poin.
BACA JUGA: Peringatan Penting buat The Jakmania yang Mau ke Pakansari
Meski situasi yang saat ini dihadapi timnya kurang menguntungkan. Namun, Pelatih Kepala Semen Padang U-21, Delvi Adri mengaku tetap optimis melihat peluang timnya untuk melangkah ke babak 8 besar ISC U-21.
“Selain meloloskan dua tim setiap grup, juga akan ada dua tim peringkat tiga terbaik dari tiga grup. Kami akan memaksimalkan pertandingan terakhir, untuk mengejar tiket tersebut,” jelas Delvi, Rabu (12/10).
BACA JUGA: Persija Siap Bayar Dukungan Jakmania
Telah memainkan 6 pertandingan, Kabau Sirah Mudo (julukan Semen Padang U-21) tinggal mneyisakan dua pertandingan, masing-masing menjamu peringkat pertama grup I ISC U-21, PS TNI U-21, 18 Oktober mendatang dan pertandingan pamungkas, Arfi Satria, dkk akan tandang ke markas Bhayangkara FC U-21.
“Dua pertandingan terakhir harus kami maksimal untuk mengumpulkan poin maksimal,” lanjut Delvi.
BACA JUGA: Apesnya Bastian! Diparkir MU, di Jalanan Kena Tilang
Pada pertandingan terakhir saat menjamu Persib Bandungm, Delvi Adri sepertinya masih memliki banyak pekerjaan rumah yang mesti dituntaskan segera. Seperti stamina dan fisik pemain yang masih belum mampu mengimbangi permianan tim lawan.
Kontra Persib Bandung U-21, tim asuhan Delvi Adril sebenarnya semapt unggul dua dol pada paruh pertama melalui gol yang diciptakan Dimas Sumantri dan Sandi Septian.
Namun kurang siapnya stamina dan fisik pemain membuat para pemain tidak mampu mempertahankan keunggulan, sehingga harus kebobolan dua gol melalui Angga Febrianto Putra dan Agung Mulyadi.
Selain faktor stamina, kurangnya amunisi di lini depan yang masih sangat tergantung pada sosok Adi Nugroho menjadi persoalan lain yang harus segera dicarikan solusinya. Dua pertandingan terkahir, pemain asal Kaltim tersebut, seperti dipaksakan Delvi Adri untuk mengisi lini serang timnya.
“Kami memang masih sangat bergantung dengan Adi di lini depan. Pemain lain belum mampu menggantikan perannya, maupun mendampinginya. Itu merupakan pekerjaan rumah yang harus saya tuntaskan,” pungkas Delvi. (y/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bengawan Cup II/2016 Diikuti Lebih Banyak Peserta
Redaktur : Tim Redaksi