Pasukan Perdamaian Dibantai di Lebanon, Sekjen PBB Desak Penyelidikan

Jumat, 16 Desember 2022 – 23:27 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres. Foto: antara

jpnn.com - Sekjen PBB Antonio Guterres pada Kamis mendesak penyelidikan 'cepat' dalam kasus tewasnya penjaga perdamaian asal Irlandia di Lebanon selatan, menurut juru bicara Stephane Dujarric.

Guterres "sangat sedih" dengan kematian penjaga perdamaian Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL), kata Dujarric kepada awak media.

BACA JUGA: PBB Soroti Aturan di RUU KUHP, Pimpinan DPR Singgung Upaya Sosialisasi

"Ia mendesak investigasi segera oleh otoritas terkait untuk menentukan fakta terkait insiden tersebut dan kebutuhan akuntabilitas," katanya.

Seorang tentara Irlandia tewas dan tiga tentara lainnya terluka ketika kendaraan mereka ditembaki pada Rabu malam, menurut misi tersebut.

BACA JUGA: PBB Bentuk Tim untuk Selidiki Banjir Darah di Republik Islam Iran

Juru bicara UNIFIL Andrea Teneti mengatakan detail (tentang kejadiannya) masih "sedikit dan bertentangan". Ia juga menambahkan bahwa UNIFIL kini sedang berkoordinasi dengan pasukan Lebanon.

Pasukan penjaga perdamaian multinasional telah dikerahkan di Lebanon selatan sejak 1978. Tujuan utama mereka adalah untuk menjaga keamanan di kawasan sekaligus mengawasi kesepakatan menyudahi permusuhan.

BACA JUGA: Hadiri Forum PBB, Menteri LHK Siti Sampaikan Langkah dan Upaya Sinergis Indonesia Mengelola Air Tanah

Pasca perang 2006 antara Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah, UNIFIL ditugaskan untuk memastikan implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang menyerukan gencatan senjata antara pihak yang bertikai dan penarikan tentara Israel dari Lebanon selatan. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler