Pasukan TNI Tembak 2 Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya

Jumat, 19 April 2024 – 23:10 WIB
Sejumlah barang yang disita TNI dari anggota OPM pimpinan Egianus Kogoya, Nduga, Papua Pegunungan, Jumat (19/4/2024). (ANTARA/Ho-Humas TNI)

jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak dua anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap III/Ndugama pimpinan Egianus Kogoya terkena tembakan, saat terlibat baku tembak dengan pasukan Komando Operasi TNI Habema di Kampung Paro, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Jumat (19/4).

Perwira Penerangan Koops TNI Habema Letnan Kolonel Arh Yogi Nugroho menyebutkan peristiwa baku tembak bermula ketika kelompok OPM itu sering melakukan penyerang terhadap salah satu pos TNI di daerah tersebut sejak awal 2024.

BACA JUGA: Ubah Sebutan KKB Menjadi OPM, Panglima TNI Banjir Dukungan

Hal itu membuat jajaran TNI harus melakukan tindakan untuk melakukan perlawanan.

Hasilnya, pasukan TNI melakukan serangan terhadap pihak OPM tersebut pada hari ini dan terjadilah baku tembak.

BACA JUGA: TNI-Polri vs KKB Baku Tembak di Sugapa, Remaja 16 Tahun Tewas Diterjang Peluru

Dalam peristiwa itu, dua anggota OPM terkena peluru dari pasukan TNI, tetapi mereka masih berhasil melarikan diri.

Personel TNI berhasil menyita beberapa material milik anggota OPM yang tertinggal di lokasi kejadian, di antaranya satu pucuk pistol FN beserta magasin, satu magasin senapan SS-2, kemudian 27 butir amunisi 5.56 mm, sebuah bendera Bintang Kejora OPM, sebuah busur dan beberapa anak panah tradisional, sebuah parang, serta sebuah noken.

BACA JUGA: Aburizal Bakrie Dukung TNI-Polri Menindak Tegas OPM

"Keberhasilan prajurit TNI melumpuhkan kekuatan OPM di Paro merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas keamanan demi lancarnya proses percepatan pembangunan di Papua," kata Yogi Nugroho dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Jumat (19/4).

OPM pimpinan Egianus Kogoya merupakan kelompok yang menyandera Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens, asal Selandia Baru, sejak awal 2023.

Hingga saat ini, pilot tersebut masih disandera dan upaya pembebasan melalui jalur pendekatan pun masih berlangsung oleh pemerintah daerah setempat. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler