MEDAN - Pasangan suami istri (pasutri) Marlon Ginting, 58, dan Mariani Beru Sitepu, 56, ditemukan tewas terpanggang dalam kebakaran yang menghanguskan rumah mereka di Perumnas Simalingkar, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara (Sumut) kemarin siang (2/6). Jasad korban ditemukan berpelukan di tangga.
Berdasar informasi di tempat kejadian, Marlon adalah pensiunan karyawan PTPN, sedangkan Mariani merupakan ibu rumah tangga. Rumah mereka dijadikan tempat usaha oleh anak dan menantu korban. Ada yang berjualan pulsa, minyak tanah, maupun bensin eceran.
Saat kejadian, beberapa anak dan menantu korban berada di rumah tersebut. Yakni, Putra Ginting, 30, dan istrinya, Kitti Beru Sembiring; Siska Beru Ginting; serta Adi Ginting dan istrinya, Heni Beru Sinuraya.
Menurut Alfi, 20, warga setempat, kebakaran itu diketahui pukul 11.00. Api berasal dari pikap Grand Max yang terparkir di depan rumah korban. Mobil tersebut biasa dipakai untuk mengangkut minyak tanah dan bensin enceran.
Siang itu, Dimas Manalu, 25, salah seorang pekerja, memindahkan bensin dari mobil ke dalam rumah. Namun, pikap tersebut tiba-tiba meledak. Api menyambar bensin di dekat mobil dan membesar. Akibatnya, mobil APV di garasi ikut terbakar dan api merembet ke rumah.
Lantaran melihat hal itu, anak dan menantu korban keluar rumah untuk memadamkan api. Namun, api malah membesar hingga membakar seisi rumah. Anak dan menantu korban ingat bahwa orang tua mereka masih berada di lantai dua. Karena itu, mereka berusaha masuk untuk menyelamatkan korban.
Namun, api telanjur besar. Dimas yang berusaha menerobos api terluka bakar cukup parah hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Adam Malik. Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan yang dihubungi warga mengerahkan sepuluh mobil pemadam ke lokasi kejadian.
Namun, Jalan Karet Raya yang sempit menyulitkan mobil pemadam untuk mencapai lokasi. Apalagi, jalanan mulai macet karena warga berdatangan dan mobil yang melintas berhenti untuk melihat peristiwa tersebut.
Saat api berhasil padam sekitar pukul 12.30, petugas pemadam menemukan dua mayat dalam kondisi berpelukan di tangga. Diduga, mereka adalah suami istri pemilik rumah yang mencoba turun dari lantai dua tetapi keburu kehabisan napas. Dua korban itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Anak dan menantu korban diamankan di rumah paman mereka, yakni Daniel Chandra Sembiring, 34, di Perumahan Pemda, Jalan Cempaka Raya. ""Silih (ipar, Red) dan turangku (adik perempuan, Red) memang sedang sakit. Tidak disangka, mereka pergi dengan cara seperti ini,"" tutur Yustinus Tarigan, 60, kakak ipar korban.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Deli Tua Kompol B. Marpaung menerangkan bahwa kebakaran itu berawal dari pikap Grand Max yang meledak. ""Mobil terbakar lalu menyambar bensin di jeriken yang baru dipindah ke rumah. Api yang membesar lalu menyambar mobil APV di garasi,"" ucapnya. (mag/jpnn/soe)
Berdasar informasi di tempat kejadian, Marlon adalah pensiunan karyawan PTPN, sedangkan Mariani merupakan ibu rumah tangga. Rumah mereka dijadikan tempat usaha oleh anak dan menantu korban. Ada yang berjualan pulsa, minyak tanah, maupun bensin eceran.
Saat kejadian, beberapa anak dan menantu korban berada di rumah tersebut. Yakni, Putra Ginting, 30, dan istrinya, Kitti Beru Sembiring; Siska Beru Ginting; serta Adi Ginting dan istrinya, Heni Beru Sinuraya.
Menurut Alfi, 20, warga setempat, kebakaran itu diketahui pukul 11.00. Api berasal dari pikap Grand Max yang terparkir di depan rumah korban. Mobil tersebut biasa dipakai untuk mengangkut minyak tanah dan bensin enceran.
Siang itu, Dimas Manalu, 25, salah seorang pekerja, memindahkan bensin dari mobil ke dalam rumah. Namun, pikap tersebut tiba-tiba meledak. Api menyambar bensin di dekat mobil dan membesar. Akibatnya, mobil APV di garasi ikut terbakar dan api merembet ke rumah.
Lantaran melihat hal itu, anak dan menantu korban keluar rumah untuk memadamkan api. Namun, api malah membesar hingga membakar seisi rumah. Anak dan menantu korban ingat bahwa orang tua mereka masih berada di lantai dua. Karena itu, mereka berusaha masuk untuk menyelamatkan korban.
Namun, api telanjur besar. Dimas yang berusaha menerobos api terluka bakar cukup parah hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Adam Malik. Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan yang dihubungi warga mengerahkan sepuluh mobil pemadam ke lokasi kejadian.
Namun, Jalan Karet Raya yang sempit menyulitkan mobil pemadam untuk mencapai lokasi. Apalagi, jalanan mulai macet karena warga berdatangan dan mobil yang melintas berhenti untuk melihat peristiwa tersebut.
Saat api berhasil padam sekitar pukul 12.30, petugas pemadam menemukan dua mayat dalam kondisi berpelukan di tangga. Diduga, mereka adalah suami istri pemilik rumah yang mencoba turun dari lantai dua tetapi keburu kehabisan napas. Dua korban itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Anak dan menantu korban diamankan di rumah paman mereka, yakni Daniel Chandra Sembiring, 34, di Perumahan Pemda, Jalan Cempaka Raya. ""Silih (ipar, Red) dan turangku (adik perempuan, Red) memang sedang sakit. Tidak disangka, mereka pergi dengan cara seperti ini,"" tutur Yustinus Tarigan, 60, kakak ipar korban.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Deli Tua Kompol B. Marpaung menerangkan bahwa kebakaran itu berawal dari pikap Grand Max yang meledak. ""Mobil terbakar lalu menyambar bensin di jeriken yang baru dipindah ke rumah. Api yang membesar lalu menyambar mobil APV di garasi,"" ucapnya. (mag/jpnn/soe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Pos Ditutup, Warga Tambelan Gunakan Jasa Toke Ikan
Redaktur : Tim Redaksi