Patahkan Dominasi Matador

Selasa, 18 Juni 2013 – 04:01 WIB
JERUSALEM - Sepakbola Spanyol begitu dominan dalam lima tahun terakhir. Di timnas senior, Spanyol menjuarai Euro 2008 dan 2012, plus trofi Piala Dunia 2010. Sedangkan di level U-21, Spanyol menjadi kampiun Euro U-21 di Denmark 2011 silam. Kala itu, tim Matador menumbangkan Swiss dengan 2-0.

Nah, dalam Euro edisi kali ini, bisa saja Spanyol meneruskan dominasi juaranya itu. Syaratnya, dalam pertandingan final malam nanti di Teddy Stadium, Jerusalem, Thiago Alcantara dkk mampu mengatasi perlawanan Italia. (Siaran langsung RCTI mulai pukul 23.00 WIB).

Di atas kertas, Spanyol punya bekal untuk mengangkat trofi keempatnya di turnamen dua tahunan ini. Terlebih melihat rekor impresifnya sebelum melaju ke final, setelah bisa menekuk Belanda, Jerman, Rusia di penyisihan grup. Di semifinal, Spanyol pesta tiga gol ke gawang Norwegia.

Sedangkan Italia sedikit kurang agresif. Sejak penyisihan grup hingga semifinal, Italia hanya sekali pesta gol, yaitu melawan tuan rumah Israel. Sementara sisanya hanya dapat dimenangi Luca Cardirola dkk dengan marjin satu gol. Italia hanya bermodal sebagai tim terbanyak mengoleksi gelar di ajang ini.

Meski demikian, rekor sensasional Spanyol itu tidak membuat Italia silau. Dilansir dari Goal, arsitek Gli Azzuri, Devis Mangia sama sekali tidak khawatir dengan Spanyol.

"Di turnamen ini Spanyol memang favorit. Tapi, semua ditentukan di final nanti. Kami sama-sama bermain dengan 11 pemain, sebuah bola, dan mengawalinya dengan skor 0-0," ujar Mangia.

Italia sepertinya tidak mau kehilangan momentum memenangi trofi di Euro U-21 kali ini. Maklum, Italia terakhir kali tampil pada Euro U-21 tahun 2009 silam dengan hanya sampai di babak semifinal setelah ditumbangkan Jerman 0-1. Sedangkan dua tahun lalu Italia tidak ikut berpartisipasi. 

Ini pencapaian terbesar Italia pasca menjadi juara pada edisi 2004. "Ketika mengawali turnamen ini, saya berkata kepada pemain, supaya melalui setiap pertandingan satu demi satu. Dan sekarang, kami sudah sampai pada langkah terakhir, tidak ada kata lain selain juara," koarnya.

Sementara, Spanyol tidak mau kalah. Diberitakan di tribalfootball, pelatih tim Spanyol Julen Lopetegui mengakui jika anak asuhnya dalam kondisi kelelahan. Hanya, dia menganggap itu tidak sampai mengganjal usaha timnya mempertahankan untuk gelar juara.

"Spanyol masih punya banyak pemain bagus, sehingga kami masih bisa bermain lebih bagus lagi," jelasnya. (ren)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mourinho Marah Karena Pemain Real dan Barca Bela Spanyol

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler