Patok Batas Sering Picu Konflik dengan Negara Tetangga

Kamis, 18 Juli 2013 – 19:26 WIB
JAKARTA – Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengakui, masalah di perbatasan banyak dipicu urusan patok batas antarnegara yang tidak jelas. Karena itu pemerintah perlu sesegera mungkin mengintensifkan perundingan dengan negara-negara tetangga, sehingga potensi konflik dapat diminimalisir.

“Konflik di perbatasan itu yang pertama dipicu batas wilayah. Oleh karena itu penyelesaiannya harus terus didorong agar ada kepastian dan kita mudah mengamankan,” ujar Agus Suhartono di sela-sela Rapat Kerja ke-V Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Jakarta, Kamis (18/7).

Sayangnya Agus tidak merinci lebih jauh di daerah mana saja kerap terjadi perselisihan antara TNI dengan pasukan militer dari negara tetangga. Ia hanya memberi gambaran bahwa paling tidak di Pulau Kalimantan terdapat 10 titik rawan konflik.

“Di Kalimantan ada 10 titik ODP (outstanding boundary problems). Artinya di daerah itu masih rawan konflik. Pada umumnya konflik timbul itu di daerah yang batas-batasnya belum disepakati, pemicunya di situ. Kalau lain-lain misalnya soal lintas batas, itu bisa kami kendalikan,” ujarnya.

Karena itu Agus menyambut baik sejumlah kesepakatan yang baru-baru ini dicapai tim perunding Indonesia dengan tim perunding dari beberapa negara tetangga. Antara lain telah disepakatinya satu segmen dari tiga segmen perbatasan antara Indonesia dengan Republik Democrate Timor Leste ( RDTL).

Sementara pada perbatasan RI-Malaysia, panitia nasional Joint Indonesia-Malaysia Boundary Committee (JIM) saat ini juga tengah mengintensifkan perundingan untuk menyelesaikan 5 ODP yang ada di sektor timur.

Sementara terkait perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG), telah diselesaikan revisi basic agreement (perjanjian awal) yang ditandatangani pada 17 Juni lalu oleh Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menlu PNG. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Minta Sefti Tahan Keinginan Dicumbu Fathanah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler