jpnn.com, JAKARTA - Gitaris Patrick Lesmana meluncurkan album instrumental perdana yang diberi judul Yabai.
Musikus asal Malang itu sengaja menghadirkan album berbeda di tengah ramainya karya musisi yang mengedepankan lirik sebagai jembatan penyampaian cerita dan makna dari sebuah karya lagu.
BACA JUGA: Koil dan Feast Siapkan Proyek Kolaborasi
Patrick Lesmana mengatakan bahwa dirinya tumbuh di era milenial namun tertarik dengan magis musik progressive rock, jazz rock medio 60 hingga 80an sehingga intens menyimak karya-karya musisi dunia seperti King Crimson, Frank Zappa, Yes, Genesis, Weed, Kansas, I.O.U (Allan holdsworth), Casiopea dan lain - lain.
"Frank Zappa dan Allan Holdsworth adalah inspirasi terbesar saya, terutama dalam bermain gitar sehingga cukup besar mempengaruhi saya dalam menuangkan elemen musik tersebut dalam album perdana saya," kata Patrick Lesmana, Selasa (11/10).
BACA JUGA: 52 Tahun Berpisah, Dara Puspita Akhirnya Reuni di Synchronize Fest 2022
Patrick Lesmana menjelaskan bahwa Yabai adalah istilah dalam bahasa Jepang yang sebenarnya dapat memiliki arti waduh, bahaya, sialan atau wah, keren, gokil.
Namun, dalam album perdana ini dia mengungkapkannya sebagai sebuah kepanikan menyangkut eksistensi sebagai gitaris yang belum mempunyai rilisan karya di sepanjang karier.
BACA JUGA: Cokelat Tampil Mengharukan di Synchronize Fest 2022
Menurutnya, album Yabai mengusung tema yang terinspirasi dari musik-musik soundtrack game konsol masa lalu seperti Playstation 1, Nintendo, dan sejenisnya.
"Saya pribadi sangat menggemari nada nada dari game-game tersebut, selain kece, banyak elemen jazz atau fusion yang melekat pada soundtrack tersebut. Salah satu influence utama saya dalam membuat album ini terutama musik Jazz Fusion yang populer di Jepang seperti Maoki Yamamoto, Casiopea, Tsquare dan Trixx," bebernya.
"Nada nada yang tidak tertebak serta diakhiri dengan reff atau unison yang manis khas musik pop Jepang pada saat itu sangat memotivasi saya untuk akhirnya membuat album saya sendiri," tambah Patrick Lesmana.
Secara garis besar, album Yabai merupakan pencampuran dari elemen musik jazz fusion dengan progressive rock serta elemen avantgarde yang mempengaruhi susunan lagu-lagu yang terkandung di dalamnya.
Sebagai solois gitar, Patrick Lesmana tidak berusaha menampilkan gitar sebagai instrumen utamanya melainkan semua instrumen bermain dengan porsi yang sama.
Gitaris kelahiran 1996 tersebut lebih menonjolkan komposisi dalam setiap lagu di album tersebut.
Patrick Lesmana bekerja sama dengan Cadaazz Pustaka Musik sebagai label dan Musicblast sebagai aggregator yang mendistribusikan album secara digital.
Dia juga dibantu oleh Co-Produser Fransiscus Eko dan Christian Wibisono dalam merampungkan album.
Album Yabai berisi 5 lagu yakni Lucid Winter, Yabai, Paradise Of Inner Fire, Yamanote Line dan Safe Flight, serta lagu berjudul Paradise Of Inner Fire yang dirilis sebagai single pertama dan sudah dibuatkan video klip.
Single pertama yang berjudul Paradise Of Inner Fire terinspirasi dari game sci-fi yang bertemakan petualangan, imajiner dan misterius.
Dalam proses kreatif pembuatan album Yabai, Patrick Lesmana mengerjakan keseluruhan instrumen musik seperti gitar, piano, bass, synthesizer, dan drum.
Dia mengerjakan di studio pribadinya yaitu Suara Wibu Production dengan menghadirkan musisi tamu kehormatan yaitu Agus Prabowo (bass) dan Rhesdyan Suherman (drum) pada lagu Paradise Of Inner Fire.
Single pertama Patrick Lesmana yang berjudul Paradise Of Inner Fire sudah bisa dinikmati dan disimak melalui akun Musicblast di YouTube.
Album Yabai dari Patrick Lesmana bisa didengarkan di seluruh platform musik digital. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra