jpnn.com - JAKARTA - Di Jepang, peserta didik pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), setiap hari diajarkan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo. Kalau di Indonesia, kata anggota Komisi Pendidikan DPR, Popong Otje Djundjunan, di PAUD-nya diajarkan nyanyi Potong Bebek Angsa yang liriknya antara lain berbunyi "nona minta dansa".
"Jadi jangan salahkan anak-anak kalau mereka tidak bisa menyanyikan Indonesia Raya. Sebab mereka memang tidak diajarkan semasa pendidikan usia dini," kata Popong Otje Djundjunan, dalam peluncuran buku "Pola Asuh Anak: Melejitkan Potensi dan Prestasi Sejak Usia Dini", Karya Meity H Idris, di ruang Perpustakaan MPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/8).
BACA JUGA: Baguslah...APK PAUD Indonesia Lumayan Tinggi
Menurut Ceu Popong - demikian sapaan akrab nenek berusia 76 tahun ini- selain diajarkan lagu Kimigayo, PAUD di Jepang tidak mempunyai ruangan belajar. "Suasana PAUD persis seperti di rumah. Anak-anak diajari bagaimana tidur, mandi dan bergaul secara baik. Tidak pernah diajari membaca atau menulis," ungkapnya.
Fakta yang lebih memperihatinkan lanjutnya, PAUD di Indonesia sudah jutaan jumlahnya. "Tapi tenaga pengajarnya berasal dari remaja-remaja yang tidak lulus SLTA. Menjadi rusak anak-anak usia dini itu," tegas Ceu Popong, yang punya menantu orang Jepang itu.
BACA JUGA: Eaaa.. Politikus Wanita Ini Bilang Menteri Anies Bagus Sekali
Tapi setelah membaca buku "Pola Asuh Anak: Melejitkan Potensi dan Prestasi Sejak Usia Dini" ini, Ceu Popong menyatakan angkat topi. "Walau Ceu Popong tidak pakai topi, setelah membaca buku ini, Ceu Popong angkat topi, sebab isinya patut dibaca oleh guru PAUD dan orang tua," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Ayo! Dukung Program Guru Terbang Gratis
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib 181 Anak Papua Lulusan STAN Terkatung-katung
Redaktur : Tim Redaksi