jpnn.com, KAZAN - “Tak pantas untuk Prancis,” sebegitu kejamnya kecaman fan Prancis setelah Didier Deschamps tetap menyertakan Paul Pogba ke Piala Dunia 2018. Kecaman itu pernah muncul di L'Equipe pada salah satu artikelnya. Nyatanya, Deschamps mengabaikan kecaman itu.
“Dia akan membaik," klaim Didi-sapaan Deschamps, kepada TF1 (11/6).
BACA JUGA: Cristiano Ronaldo Tiga, Spanyol Tiga
Pogback, julukan Pogba, harus menunjukkannya saat Les Bleus menghadapi Australia di Kazan Arena, Kazan sore nanti WIB (Siaran Langsung Trans TV pukul 17.00 WIB).
“Hal besar kami tunggu darinya dalam Piala Dunia ini," kata winger Prancis Antoine Griezmann, berbicara kepada situs resmi FIFA.
BACA JUGA: Kiat Agar tak Ngantuk Usai Begadang Nonton Piala Dunia 2018
Di balik performanya yang masih naik turun, Pogba menurut Griezmann masih memiliki sentuhan brilian.
"Begitu pula dengan gol-gol dari tembakan jarak jauhnya," sebutnya seperti dilansir Jawa Pos.
BACA JUGA: Bunuh Diri Menit 95 Beri Kemenangan Pertama Iran Sejak 1998
Terbukti, tiga golnya setelah Euro 2016, dua di antaranya dicetak gelandang Manchester United itu lewat skema tembakan jarak jauh.
Gol dari tembakan 32 meter melawan Belanda (10/10/2016), satu gol lainnya dari direct free kick-nya ke gawang Rusia yang dijaga Andrey Lunev (28/3/2018).
"Kami ingin, kakinya di Piala Dunia ini selalu memberi keriuhan dari fans dengan gol-golnya,'' tambah Griezmann. Dan ada satu hal lagi yang jadi nilai plus adanya gelandang Manchester United tersebut.
Walaupun Pogba bukan leader di Prancis yang dikapteni Hugo Lloris, gelandang berusia 25 tahun itu punya kharisma sebagai seorang pemimpin.
"Begitu dia (Pogba) bicara, semua dari kami langsung mendengarkannya,'' ungkap Griezmann. Kylian Mbappe, winger Prancis, secara terpisah pun mengatakan hal serupa.
Pogba menurut Mbappe adalah paket komplet.
"Paul pemain yang kreatif, passer berkualitas, di mana pun dia bermain, dia dapat memimpin siapa pun. Kalian pun merasa seperti mengikutinya juga,'' kata Mbappe, dikutip RMC Sport.
Sayang, Mbappe belum tentu menemani Pogba di laga opening nanti. Mbappe belum 100 persen pulih dari cedera engkel.
Gelandang Prancis Blaise Matuidi pun berpendapat tak jauh berbeda. Di balik komposisi lini kedua Prancis yang merata, dengan N'Golo Kante, Corentin Tolisso, Blaise Matuidi, Steven N'Zonzi, dan Pogba, Mbappe melihat ada nilai tambah dari pemain termahal musim panas 2016 itu.
"Kami butuh prajurit, kami butuh petarung, dan itu Paul," klaimnya dikutip Four Four Two.
Bert van Marwijk, tactician Australia, meminta pemainnya untuk tetap tenang saat berhadapan dengan Pogba.
"Begitu (Paul) Pogba berada di depan kalian ataupun (Antonio) Griemann dan (Kylian) Mbappe, jangan menganggap mereka lebih dari kalian. Anggaplah pada Piala Dunia ini mereka (Pogba dan Prancis) sepadan dengan kalian,'' beber pelatih yang melatih Socceroos sejak 24 Januari 2018 menggantikan Ange Postecoglou itu, dikutip News.
Apalagi, beberapa penggawa Austrlia juga pernah berhadapan dengan Pogba saat berada di Premier League. Sebut saja kiper Matt Ryan (Brighton and Hove Albion), lalu Aaron Moy di Huddersfield.
"Dia (Pogba) harus respek ke kalian, jangan pernah kagum kepadanya," pintanya.(ren/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demam Piala Dunia 2018, Kang Emil Jagokan Jerman
Redaktur : Tim Redaksi