LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron, 45, agaknya menjadi tuan rumah yang baik. Itu terjadi saat pemimpin Partai Konservatif tersebut menerima tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi, 67, di Chequers, kediaman resmi PM di wilayah pinggiran Ellesborough, Buckinghamshire, sebelah barat Kota London, Jumat lalu (22/6).
Setelah acara jamuan makan siang, Cameron dan Suu Kyi berbincang sambil berjalan di kebun mawar di halaman rumah dinas tersebut. Saat itulah, hujan musim panas turun rintik-rintik. Suami Samantha Sheffield tersebut lalu berinisiatif membuka payung untuk melindungi Suu Kyi dari guyuran hujan.
Sayang, niat baik Cameron malah menuai kritik. Pasalnya, payung yang dia gunakan tersebut ternyata rusak. Salah satu bagiannya terlepas dari ujung. Tak jelas apakah bapak empat anak itu tidak mengetahui dari awal bahwa payung tersebut rusak atau karena tak payung lain yang bisa digunakan.
Tapi, tabloid Inggris Daily Mail menyindir payung rusak tersebut merupakan sinyal bahwa pemerintah Inggris sedang menghemat anggaran. "Saat Perdana Menteri tidak bisa membeli payung yang layak, Anda pasti tahu bahwa ekonomi (Inggris) sedang dibelit kesulitan," tulis tabloid tersebut Sabtu lalu (23/6).
Cameron seperti tak peduli. Apalagi, Suu Kyi tak merasa terganggu pula dengan payung rusak itu. Dua tokoh tersebut tetap terlibat perbincangan serius.
Suu Kyi berkunjung ke Inggris selama empat hari sejak Selasa pekan lalu (19/6). Selain bersua dengan Cameron dan istrinya, dia menanam pohon dengan Pangeran Charles dan istrinya, Duchess of Cornwall. Sejumlah agenda menyertainya. Bahkan, Suu Kyi menjadi tokoh perempuan pertama dari luar negeri yang berpidato di depan parlemen Inggris. (dailymail/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelihara Piranha, Jari Anak Jadi Santapan
Redaktur : Tim Redaksi