jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB Ikasi) menyatakan perolehan medali cabor anggar di ajang SEA Games 2023 Kamboja akan jadi momentum untuk meningkatkan prestasi atlet.
Pada pesta olahraga dua tahunan antar negara Asia tenggara tersebut, Timnas Anggar mempersembahkan satu medali perunggu di nomor Beregu Sable Putra yang diperkuat Ricky Dhisulima, Irfandi Nurkamil dan Dita Afriadi.
BACA JUGA: PB IKASI: Arena Cabor Anggar sudah Berstandar Internasional
"Dengan perolehan medali, mudah-mudahan ini suatu awal yang baik untuk meningkatkan anggar ke depan. Oleh karena itu kami sampaikan ke pengurus, mari kita bersama-sama tingkatkan prestasi. Jadi antara pengurus, atlet, pelatih dewan juri, tidak ada yang lebih tinggi," kata Ketua Umum PB Ikasi Amir Yanto saat acara penyambutan tim anggar Indonesia sekaligus pemberian bonus di Teras Budhe, Jakarta Selatan, Jumat (19/5/2023) malam.
Untuk meningkatkan prestasi yang diinginkan tersebut, PB Ikasi akan menggelar seleksi nasional (seleknas). Nantinya fencer terbaik akan dipanggil untuk menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) jangka panjang guna menyongsong berbagai kejuaraan tingkat internasional.
BACA JUGA: Menpora Sebut Banyak Target Lama Tercapai SEA Games 2023
"Jangka pendek kami adakan seleknas, artinya yang sudah ada kami seleksi. Kami ambil atlet terbaik untuk melakukan pelatnas jangka panjang dalam rangka untuk meningkatkan prestasi," terangnya.
Salah satu event yang sedang disongsong anggar Indonesia adalah Asian Games 2023 Hangzhou yang pelaksanaannya baru akan digelar pada 8 September hingga 8 Oktober 2023 mendatang.
BACA JUGA: Tak Ingin Ada Salah Paham, Menpora Dito Sebut Ini Tujuan Kirab Juara SEA Games 2023
Para atlet yang lolos seleknas, nantinya akan dikirim ke Korea Selatan dan China untuk menjalani training camp (TC). Untuk itu, PB Ikasi meminta NOC Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendukung program pembinaan anggar.
Karena federasi anggar nasional juga ingin mengembalikan kejayaan olahraga ini yang pernah meloloskan atletnya ke Olimpiade. Terakhir, atlet anggar putri Indonesia Diah Permatasari tampil di Olimpiade 2012 London.
"Harapan kepada NOC Indonesia dan Kemenpora, mari sama-sama mendorong peningkatan prestasi anggar Indonesia sehingga muncul atlet berprestasi yang bisa prestasi di tingkat internasional, syukur-syukur Olimpiade memperoleh emas. Saya tetap berpikir positif mudah-mudahan semua mendukung perbaikan. Kalau untuk Asian Games, kita tetap persiapkan dari sekarang, mudah-mudahan kita ditunjuk," ungkapnya.
Di sisi lain, pihaknya juga memiliki program bagaimana cara memasyarakatkan olahraga anggar agar semakin dikenal banyak orang. Salah satu pilot proyek yang akan jalankannya adalah menyediakan lokasi berlatih yang nantinya bisa dinamakan sport traveling di Kabupaten Badung, Bali.
"Pemkab Badung sudah siap membantu, nanti kami jadikan semacam sport traveling. Mudah-mudahan atlet luar negeri akan datang ke Bali sambil berlibur dan main anggar," ungkap Amir Yanto.
Selain itu, PB Ikasi juga memiliki program pembinaan untuk anak-anak usia sekolah. Selain itu, pihaknya juga bakal melatih guru-guru tingkat SD dengan alat sesederhana mungkin.
"Rencananya tiap tiga bulan sekali akan dibuat kejuaraan. Kalau di situ bisa berhasil, maka akan ditularkan ke daerah lain. Kebetulan ada warga asing asal Spanyol yang siap membantu pengembangan anggar di Indonesia," kata Amir.
Memang ada warga Spanyol yang tengah digandeng PB Ikasi demi peningkatan prestasi olahraga anggar Indonesia ke depan. Mereka adalah Marc Vont dan Eduardo Sepulveda.
Marc Vont pernah memperkuat Tim Anggar Spanyol di Kejuaraan Dunia. Dan, dia juga menjabat sebagai Manajer Teknik Federasi Anggar Spanyol. Sedangkan Eduardo Sepulveda adalah orang Spanyol pertama yang memenangkan Piala Dunia Epee, Puerto Riko 2001.
Sementara itu, bonus yang diberikan Amir Yanto, nominalnya sebesar Rp 100 juta untuk Timnas Beregu Sable Putra Indonesia yang berhasil membawa perunggu dari ajang SEA Games 2023 Kamboja.
Selain itu, pria yang juga menjabat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Republik Indonesia tersebut ikut memberikan bonus kepada pelatih dan ofisial senilai Rp 100 juta.
Bonus itu sebelumnya memang pernah dijanjikan Amir Yanto kepada atlet jelang keberangkatan menuju SEA Games 2023. Kala itu, Amir menjanjikan bonus pribadi bagi atlet yang meraih medali emas sebesar Rp 500 juta, perak Rp 300 juta dan perunggu Rp 100 juta. Bonus yang keluar akhirnya Rp 100 juta karena fencer Indonesia meraihnya di medali perunggu.(dkk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad