jpnn.com - JAKARTA- Indonesia kehilangan peluang mereguk banyak medali di cabor dayung dalam Islamic Solidarity Games (ISG) 2013. Pasalnya, dayung akhirnya dicoret dari even yang digeber di Palembang, 22 September-2 Oktober tersebut.
Gara-garanya, beberapa negara yang selama ini menyatakan kesiapannya ternyata menarik diri. Di antaranya ialah Malaysia dan Brunei Darussalam.
BACA JUGA: Legenda Basket Indonesia Main di NBL
Dengan mundurnya banyak negara, jumlah peserta tak memenuhi syarat yang ditetapkan. Yakni delapan negara.
Bagi Indonesia, hal itu tentu merupakan kerugian. Pasalnya, selama ini dayung memang manjadi salah satu andalan Indonesia. Pada Asian Games 2010 lalu, Indonesia merebut tiga emas.
BACA JUGA: PBR Tetap Boyong Gaston ke Banjarmasin
Namun, PB PODSI selaku induk organisasi tak mau berpolemik dengan hal itu. Manajer timnas, Young Mardina mengatakan, ISG bukanlah sasaran utama PB PODSI.
“Terjadi pemecahan rekor pun tidak akan diakui oleh IOC. Jadi tidak masalah dayung tidak dipertandingkan. Fokus kita tetap ke SEA Games,” terang Mardinal.
BACA JUGA: Yamaha Gunakan Seamless Gearbox di Misano
Dia menambahkan, ajang tersebut tak bisa menjadi patokan untuk mengukur prestasi para atlet Indonesia. Sebab, negara-negara yang selama ini menjadi kekuatan utama banyak yang tidak ambil bagian.
“Sekarang boleh dibilang tidak ada lagi negara yang terdaftar kecuali Indonesia sebagai tuan rumah. Malaysia dan Brunei Darussalam yang tadinya sudah menyatakan ikut akhirnya menarik diri,” tegas Mardinal. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Vettel Yakin Ricciardo Bakal Beri Tekanan
Redaktur : Tim Redaksi