jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Indonesia (PB POSSI), Irjen Makhruzi Rahman, mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah organisasi, PB POSSI mengirimkan wasit untuk mengikuti pelatihan internasional.
Langkah tersebut dilakukan demi meningkatkan kualitas wasit dalam empat cabang olahraga selam, yaitu finswimming, freediving, underwater hockey, dan orientasi bawah air.
BACA JUGA: Libur Liga 1, Pelatih Persib Beri Tugas Khusus untuk Pemain
Menurut Makhruzi, pengiriman wasit itu sangat penting lantaran Indonesia masih kekurangan wasit bersertifikasi di bidang freediving.
Oleh sebab itu, PB POSSI mengirimkan empat wasit dan pelatih ke Thailand untuk mengikuti pelatihan intensif selama empat hari, mulai 21 Maret 2025.
BACA JUGA: Indonesia Gagal di All England 2025, Ini Kata PBSI
“Selama ini, Indonesia belum memiliki wasit yang cukup terlatih untuk menyelenggarakan event nasional maupun internasional di cabang freediving. Kami berharap pelatihan ini bisa membawa perkembangan besar bagi olahraga selam di Indonesia,” ungkap Makhruzi saat pelepasan empat wasit di kantor BNPP, Jakarta Pusat, Rabu (19/3).
Adapun daftar wasit yang mengikuti pelatihan ke Thailand yakni Arif Nopian Junus, Stanley Sradaputta, Arin Kusumo Hapsari, dan Johanes Tiro.
BACA JUGA: Tunggal Putra Indonesia Absen di Swiss Open 2025, Ini Sebabnya
Semua merupakan anggota dari Confederation Mondiale des Activités Subaquatiques (CMAS), organisasi internasional yang mengatur standar olahraga selam dunia.
Para peserta dipilih berdasarkan kualifikasi dan pengalaman di cabang olahraga masing-masing. Beberapa di antaranya berasal dari daerah seperti Manado dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, yang memiliki potensi besar dalam mencetak atlet freediving berprestasi.
Pelatihan tersebut akan diselenggarakan oleh Asosiasi Pelatih Selam Internasional di Thailand, yang dikenal memiliki fasilitas terbaik untuk meningkatkan standar wasit dan pelatih.
Makhruzi menegaskan bahwa meskipun Indonesia memiliki beberapa organisasi selam, pelatihan luar negeri tetap menjadi pilihan utama karena standar dan kualitasnya yang lebih tinggi.
Dengan pelatihan itu, PB POSSI berharap Indonesia dapat memiliki wasit bersertifikasi yang mampu menyelenggarakan kompetisi freediving, finswimming, underwater hockey, dan orientasi bawah air dengan standar internasional.
Hal tersebut juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah event besar di masa depan.
“Harapan kami, setelah pelatihan ini, para wasit dan pelatih bisa meningkatkan keterampilan mereka sehingga olahraga selam di Indonesia bisa berkembang lebih pesat. Dengan adanya wasit bersertifikasi, penyelenggaraan event nasional maupun internasional juga bisa lebih profesional,” lanjut Makhruzi.
Salah satu peserta, Johanes Tiro, mengungkapkan bahwa dirinya sangat antusias dengan pelatihan ini.
Dia sudah melalukan persiapan, termasuk mendapatkan dukungan penuh dari PB POSSI.
“Kami akan belajar langsung dari instruktur senior di Thailand. Pelatihan ini mencakup aturan perlombaan, praktik di lapangan, serta sesi teori yang dikontrak oleh CMAS. Semua kebutuhan sudah disiapkan, termasuk penginapan,” beber Johanes.
Dengan adanya pelatihan tersebut, PB POSSI makin menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan olahraga selam di Indonesia.
Diharapkan, wasit dan pelatih yang kembali dari Thailand dapat membagikan ilmu yang mereka dapatkan kepada komunitas selam di Tanah Air, sehingga Indonesia bisa bersaing di kancah internasional.
Pelatihan tersebut menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dunia selam, serta membuka peluang lebih besar bagi atlet dan penggemar olahraga bawah air di Indonesia.
(ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi