PB WI Punya Pekerjaan Rumah untuk Sejajarkan Prestasi Sanda dengan Taolu

Sabtu, 10 Desember 2022 – 22:37 WIB
Kylie Suyoto Kwok berhasil menyumbangkan medali emas dari kategori taolu untuk Indonesia pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior VIII/2022 yang dilangsungkan di ICE Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang, Banten, Selasa (6/12). Foto: PB WI

jpnn.com, TANGERANG - Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 resmi berakhir pada Sabtu (10/12/2022). Indonesia menempati posisi ketiga dengan perolehan 10 medali emas, 2 perak dan 5 perunggu.

Seluruh medali emas yang direngkuh para atlet tuan rumah berasal dari kategori taolu atau seni jurus. Sementara kategori sanda atau tarung, paling bagus di medali perunggu.

BACA JUGA: Atlet Wushu Indonesia yang Dikirim ke WJWC 2022 Diproyeksikan untuk Olimpiade 2032

Sesuai evaluasi yang dilakukan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pimpinan Airlangga Hartarto, program pembinaan akan terus dilanjutkan usai kejuaraan dunia berakhir. 

"Kami akan canangkan ke depannya untuk program pembinaan. Bukan hanya taolu, tetapi juga sanda. Namun, yang menjadi prioritas adalah sanda. Ini PR besar ke depannya agar dua-duanya jalan. Ada prestasi di taolu, demikian juga sanda," kata Sekjen PB WI, Ngatino.

BACA JUGA: Wushu Indonesia Kirim 9 Atlet ke World University Sport Combat Games di Turki

Para atlet junior saat ini juga dipersiapkan tampil pada ajang Youth Olympic Games 2023 Dakar, Senegal. Meski demikian, PB WI juga mencari bakat baru barangkali ada yang prestasinya melejit di luar kejuaraan dunia ini. 

"Otomatis kami akan mengambilnya dari yang sekarang, tetapi tidak menutup kemungkinan dari yang baru juga bisa kami orbitkan. Tinggal nomornya. Kami belum tahu nomor apa yang dipertandingkan di Youth Olympics nanti. Setelah para atlet pulang ke daerahnya masing-masing, kami akan kembali melakukan pembinaan," jelasnya.

BACA JUGA: Isnanta Sampaikan Rasa Bangga & Apresiasi atas Prestasi Atlet Wushu Indonesia di SEA Games 2021

Seperti diketahui, para atlet yang tampil di kejuaraan dunia kali ini merupakan atlet terbaik di kelasnya masing-masing. Mereka terpilih masuk program pelatnas berkat prestasi yang ditunjukkan selama mengikuti kejuaraan secara virtual selama pandemi dua tahun belakangan ini.

Karenanya, atlet taolu memiliki banyak event untuk berkompetisi secara virtual, beda halnya dengan atlet sanda yang harus bertarung dengan lawan di atas ring.

"Untuk sanda, karena pandemi kami tidak bisa mengikuti pola yang kami lakukan seperti taolu, karena mereka harus fight. Mudah-mudahan setelah pandemi hilang, kami bisa lakukan itu. Itulah peran dari dewan kehormatan yang mensupport selama ini," jelas Ngatino.

Event selama pandemi memang tak boleh berhenti dan harus ada terobosan sesuai arahan dari Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto. Oleh karenanya, berbagai cara harus terus dilakukan, termasuk menggelar kejuaraan secara virtual. 

"Kami lakukan secara virtual. Dari 2.000 atlet tersaring menjadi 33 atlet di kejurnas dan 17 atlet kita sertakan di sini. Ini menjadi modal kami ke depan," ujar Ngatino.

Ngatino juga berbicara mengenai pembinaan antara atlet senior dan junior. Untuk atlet senior, terus dilakukan mengingat olahraga wushu sudah ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga DBON. Karenanya, pembinaan harus terus berkesinambungan agar ketika ada event, wushu Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Sementara pelatnas junior, lanjut Ngatino, sudah dilakukan secara desentralisasi dan tersentralisasi untuk menghadapi kejuaraan dunia. 

"Yang junior akan ada jatah 4 atlet yang kami titipkan ke senior. Ini dalam arti untuk regenerasi jangan sampai jauh. Ini telah menjadi tugas kami sebagai pengurus dan syukur-syukur kami dibantu, disupport oleh dewan kehormatan yang selama ini luar biasa. Jadi kami tidak semata-mata bantuan dari pemerintah, ada juga bantuan dari dewan kehormatan di sisi pembinaan, termasuk event. Karena kalau hanya latihan tanpa event, buat apa?" kata Ngatino.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler