PBB Puji SDGs Desa dan Langkah Gus Menteri Tekan Laju Urbanisasi

Selasa, 16 Februari 2021 – 14:44 WIB
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar atau Gus Menteri. Foto: Kemendes PDTT.

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Residen Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)/ United Nation Resident Coordinator, Valerie Juliand mengapresiasi langkah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar alias Gus Menteri yang memberikan perhatian signifikan terhadap isu Sustainable Development Goals (SDGs). 

Valerie memuji langkah Gus Menteri yang melokalkan SDGs hingga level desa, atau dikenal dengan SDGs Desa.

BACA JUGA: Sesuai Arahan Presiden Jokowi, Dana Desa 2021 Diprioritaskan Mendukung SDGs Desa dan PPKM Mikro

“Terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang telah memberikan perhatian khusus terhadap isu SDGs. Dan saya sangat setuju hal tersebut sangat penting dalam pembangunan desa,” ujarnya, dalam rapat virtual bersama Gus Menteri, Selasa (16/2).

Pada rapat virtual tersebut, Valerie Juliand juga mengapresiasi upaya Gus Menteri dalam menekan laju urbanisasi masyarakat dari desa ke kota.

BACA JUGA: Sekjen PBB Desak Turki dan Rusia Jauhi Urusan Dalam Negeri Libya

Ia juga mengucapkan selamat atas keberhasilan dana desa dalam mengurangi dampak Covid-19 di desa-desa Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang telah melakukan berbagai upaya dalam menekan laju urbanisasi dari desa ke kota, sehingga penduduk desa tidak mendominasi kota dan pembangunan dapat dilakukan secara merata diseluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA: Kemendes PDTT dan Bupati Kukar Matangkan Rencana Program Ketahanan Pangan di Lahan Transmigrasi

Gus Menteri mengatakan SDGs Desa sendiri memiliki peran penting bagi keberhasilan SDGs secara nasional.

Sebab, katanya, 74 persen dari keberhasilan SDGs skala nasional berasal dari desa, sementara 26 persen selebihnya berasal dari kota.

“Itulah kami sangat berkepentingan untuk keberhasilan SDGs Desa sebagai panduan untuk program pembangunan di desa,” ujar Gus Menteri.

Menurut Gus Menteri, Kemendes PDTT saat ini tengah melakukan pemutakhiran data di tingkat desa.

Data pada level mikro tersebut akan digunakan sebagai landasan dalam menentukan berbagai kebijakan pembangunan di tingkat desa.

“Tantangan utama untuk mencapai SDGs Desa adalah data mikro. Sehingga jika berhasil mendapatkan data desa dalam skala mikro ini, maka akan sangat mudah mengatasi masalah-masalah yang ada di perdesaan,” terangnya.

Gus Menteri mengatakan SDGs Desa merupakan model yang ia inisiasi untuk mencapai cita-cita percepatan pembangunan Indonesia dari pinggiran dalam hal ini desa. 

Pembangunan Indonesia dari pinggiran sendiri merupakan teori pembangunan yang dikembangkan oleh Presiden RI Joko Widodo yang relevan dengan kondisi Indonesia yang beragam, berbeda suku, budaya, agama, dan bahasa.

“Pada prinsipnya, Bapak Presiden memberikan mandat untuk melakukan percepatan pembangunan di Indonesia. Salah satu Nawacita Presiden yaitu membangun Indonesia dari pinggiran, merupakan model pembangunan yang belandaskan kearifan lokal,” ungkapnya. (*/jpnn)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler