JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj prihatin atas peristiwa penembakan di Papua yang mengakibatkan 8 personel TNI dan 4 warga sipil meninggal dunia, serta 5 orang lainnya menderita luka. Dia menilai persoalan ini tidak terlepas dari masalah kesenjangan kesejahteraan.
Karenanya, Said mendesak pemerintah segera merealisasikan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua. "Papua sangat kaya, tapi masyarakatnya tidak merasakan itu secara utuh. Ini juga menjadi PR Pemerintah untuk segera diselesaikan, sekaligus menjadi salah satu cara penyelesaian masalah kekerasan," kata Kiai Said, Jumat (22/2).
Seperti diberitakan, peristiwa penembakan terjadi di dua lokasi berbeda di Papua. Pertama terjadi di posko Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, yang menewaskan seorang personel TNI atas nama Pratu Wahyu Prabowo.
Penembakan kedua terjadi di Kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. 7 personel TNI tewas dalam peristiwa tersebut, yaitu Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharja, Pratu Mustofa, Praka Wempi, Sertu Udin, dan Sertu Frans. Dalam perkembangannya 4 warga sipil juga menjadi korban jiwa dalam peristiwa ini.
Bahkan Jumat pagi tadi, sebuah Heli Puma milik TNI AU ht 3318 yang membawa jenazah para korban juga ditembaki sipil bersenjata di dekat Bandara Sinak Mulia. (fat/jpnn)
Karenanya, Said mendesak pemerintah segera merealisasikan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua. "Papua sangat kaya, tapi masyarakatnya tidak merasakan itu secara utuh. Ini juga menjadi PR Pemerintah untuk segera diselesaikan, sekaligus menjadi salah satu cara penyelesaian masalah kekerasan," kata Kiai Said, Jumat (22/2).
Seperti diberitakan, peristiwa penembakan terjadi di dua lokasi berbeda di Papua. Pertama terjadi di posko Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, yang menewaskan seorang personel TNI atas nama Pratu Wahyu Prabowo.
Penembakan kedua terjadi di Kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. 7 personel TNI tewas dalam peristiwa tersebut, yaitu Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo Wiharja, Pratu Mustofa, Praka Wempi, Sertu Udin, dan Sertu Frans. Dalam perkembangannya 4 warga sipil juga menjadi korban jiwa dalam peristiwa ini.
Bahkan Jumat pagi tadi, sebuah Heli Puma milik TNI AU ht 3318 yang membawa jenazah para korban juga ditembaki sipil bersenjata di dekat Bandara Sinak Mulia. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yang Merdeka Indonesia, Bukan Papua
Redaktur : Tim Redaksi