PBSI Akhirnya Puas dengan Penjelasan BWF soal Poin Untuk Tiongkok dan Hong Kong

Selasa, 09 Juni 2020 – 20:51 WIB
Praveen Jordan (kanan) dan Melati Daeva Oktavianti. Foto: BWF

jpnn.com, JAKARTA - Badminton World Federation (BWF) mengklarifikasi keputusan pemberian poin untuk tim Tiongkok dan Hong Kong dalam Badminton Asia Mixed Team Championships (BAMTC) 2021.

Kedua tim itu diberikan poin karena tidak bisa mengikuti turnamen Badminton Asia Team Championships 2020 (BATC) di Manila, Filipina, Februari lalu karena peraturan pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah Filipina terkait wabah Covid-19.

BACA JUGA: BWF Keluarkan Aturan Baru Kualifikasi Olimpiade Tokyo

Keputusan itu sempat membuat beberapa negara mengajukan keberatan karena dianggap tidak adil.

Poin BAMTC yang didapat Tiongkok dan Hong Kong mencakup nomor ganda campuran.

BACA JUGA: BWF Konfirmasi Jadwal Thomas dan Uber 2020

Sedangkan peserta BATC 2020 tidak mendapat poin dari nomor ganda campuran karena format pertandingan yang dimainkan adalah format Piala Thomas dan Uber yang hanya memainkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra dan ganda putri.

Dalam klarifikasinya, BWF menyatakan bahwa Tiongkok dan Hong Kong akan mendapat poin dari BAMTC 2021, tetapi tidak pada nomor ganda campuran karena nomor ini tidak dimainkan pada BATC 2020.

BACA JUGA: Saat Indonesia Juara Asia, di Piala Thomas Kandas, Bagaimana 2020?

"Ini adalah keputusan yang fair untuk semua, memang ini yang kami inginkan yaitu kejelasan bahwa nomor ganda campuran tidak akan dihitung. Karena negara lain juga tidak dapat poin dari ganda campuran di BATC 2020," ujar Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

"Setahu saya selain Indonesia, tim Malaysia juga sempat mengajukan pertanyaan serupa kepada BWF. Kami hanya ingin memastikan bahwa keputusannya adil untuk semua," imbuh Rudy.

Dia mengatakan bahwa saat ini BWF juga tengah menggodok aturan tentang jumlah turnamen wajib yang harus diikuti atlet. Wabah Covid-19 membuat banyak negara peserta mengalami keterbatasan dalam pengaturan perjalanan dan lain sebagainya, maka pengaturan ulang mandatory tournament ini dipandang sebagai hal yang cukup krusial.

"BWF akan membuat aturan mengenai ini (jumlah turnamen wajib), tetapi sampai saat ini masih belum ada informasi lagi, keputusan resmi akan diumumkan lebih lanjut oleh BWF, tunggu saja," tutur Rudy yang juga menjabat sebagai Chair of Event Committee Badminton Asia Confederation. (bi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BWF   PBSI   BATC 2020   Tiongkok   Hong Kong  

Terpopuler