PDI Perjuangan: Megawati Penggagas Awal Badan Riset dan Inovasi Nasional

Senin, 03 Mei 2021 – 11:57 WIB
Ketua Dewan Pengarah BPIP yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai keputusan Presiden Joko Widodo menempatkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sudah tepat.

Menurut Hasto, selain merupakan amanat undang-undang, penempatan ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu dikarenakan Megawati merupakan sosok yang konsisten memperjuangkan ilmu pengetahuan.

BACA JUGA: Laksana Tri Handoko Beberkan Tugas dan Tanggung Jawab BRIN

Dia menekankan bahwa Presiden Kelima RI itu merupakan penggagas awal BRIN.

Menurutnya, Megawati mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia berdikari, dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna, dan teknologi itu sendiri.

BACA JUGA: Peleburan Kemendikbud dan Kemenristek Dinilai Kuatkan BRIN di Bawah Presiden

Dia menambahkan Riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari, dan bangga dengan jati diri kebudayaannya.

“BRIN adalah babak baru bagi kemajuan Indonesia Raya," kata Hasto dalam keterangan yang diterima, Senin (3/5).

BACA JUGA: Gelar Tahlil dan Yasinan untuk Prajurit TNI yang Gugur, Megawati Berharap TNI Tetap Kukuh Menjaga NKRI

Menurutnya, Presiden Jokowi menempatkan BRIN sebagai infrastruktur kemajuan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Oleh karena itu, Hasto berharap riset dan inovasi sebagai pilar Indonesia berdikari.

Hasto menambahkan para pendiri bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta merupakan sosok pemimpin negarawan dan sekaligus pembelajar yang baik.

“Para pendiri bangsa kental dengan tradisi sebagai pembelajar yang baik yang mengedepankan riset dan inovasi," ungkap politikus asal Yogyakarta itu.

Alumnus Universitas Gadjah Mada itu menambahkan Bung Karno telah menempatkan supremasi sains dan teknologi untuk kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Bung Karno bahkan menempatkan lebih dari 600 doktor peneliti pada saat merancang Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana.

“Ilmu pengetahuan dan teknologi oleh Bung Karno selalu ditempatkan dalam konteks kemajuan dan kejayaan Indonesia Raya," kata dia.

Nah, kata Hasto, kepeloporan Bung Karno yang menempatkan pentingnya riset dan inovasi juga dilanjutkan Megawati Soekarnoputri yang saat ini juga menjabat ketua umum PDI Perjuangan.

"Ibu Megawati merupakan ketua umum parpol yang paling konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilnu-ilmu dasar, riset, dan inovasi, dan terus memperjuangkan peningkatan anggaran peneltian 5 persen dari PDB," kata Hasto. (tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler