jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sering sekali berbicara mengenai kesenjangan sosial di ibu kota. Dia berkali-kali mengaku berpihak kepada warga tidak mampu.
Namun, bagi anggota DPRD DKI Steven Setiabudi Musa, pernyataan Anies tak tercermin dalam tindakannya. Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu dinilai terlalu sibuk mengurusi hal lain.
BACA JUGA: Warga Miskin Jakarta Terus Bertambah, Anies Bilang Begini
Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 393.130 warga miskin di Jakarta.
Data tersebut, kata Steven, membuktikan Pemprov DKI tidak mempunyai program skala prioritas dalam penanganan masalah sosial khususnya kemiskinan di Jakarta.
BACA JUGA: Enam Bulan, Warga Miskin Jakarta Bertambah 3.440 Orang
"Seharusnya masalah sosial seperti kemiskinan yang menjadi perhatian utama. Bukan hal lain yang diurus. Becak misalnya,” kata Steven beberapa waktu lalu.
Anies, lanjut dia lagi, harusnya memberikan perhatian khusus terhadap angka kemiskinan yang bertambah setiap tahunnya.
BACA JUGA: Anies Baswedan: Nanti Kami Eksekusi
Jika tidak, slogan 'Maju Kotanya Bahagia Warganya' yang selalu didengungkan Anies akan dianggap janji manis semata.
"Pak Anies jangan hanya mengambil kebijakan populis. Sehingga gagal fokus terhadap penanganan masalah utama ibukota,” pungkasnya.
Kepala BPS DKI Jakarta Thoman Pardosi mengatakan, persentase warga miskin terakhir pada September 2017 meningkat 0,01 persen. Sebelumnya, pada Maret 2017 kemiskinan tercatat sebesar 3,77 persen.
"Persentase orang miskin (bulan September) 3,78 persen atau sekitar 393 ribu orang," ujarnya saat dihubungi JawaPos.com, Kamis (15/3).
Dengan data itu diketahui warga miskin bertambah 3.440 orang dalam enam bulan. Sebab pada bulan Maret 2017 angka kemiskinan yakni 389.690 orang. (eve/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baswedan: Klimaks, Membahagiakan!
Redaktur & Reporter : Adil